Kuota Bandung Barat Habis, 800 Ton Sampah Menggunung

Sampah Menggunung
Tumpukan sampah menggunung. (Ilustrasi: Vice Video).

Bagikan

BANDUNG BARAT, TM.ID: Kuota pengiriman sampah Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kecamatan Cipatat dari Provinsi Jawa Barat habis.

Akibatnya, UPT Kebersihan DLH Bandung Barat resmi menghentikan pengangkutan sampah dan 800 ton sampah menggunung tersebar di beberapa titik.

Kendati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat telah menambah kuota buang sampah ke TPA Sarimukti bagi empat kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya pada 4 Oktober 2023. Bandung Barat sendiri mendapat jatah tambahan sebanyak 91 ritase. Namun jatah itu cuma cukup untuk 4 hari.

“Kuota pembuangan sampah Bandung Barat ke TPAS Sarimukti sekarang sudah minus 1 ritase. Saat ini seluruh armada pengangkut sampah sudah berhenti melakukan pelayanan pengangkutan sampah,” kata Kepala Sub-Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan KBB, Sahria, Rabu (11/10/2023).

BACA JUGA: Budaya Pilah Belum Maksimal, Kota Cimahi ‘Dihantui’ Darurat Sampah

Menurutnya, kuota pengiriman sampah ke TPA Sarimukti yang diberikan DLH Jawa Barat belum bisa sepenuhnya menuntaskan tumpukan sampah di beberapa wilayah. Total masih ada 800 ton sampah di wilayah Bandung Barat yang belum terangkut. Paling dominan berada di TPS pasar tradisional.

“Selama masa penutupan TPA karena musibah kebakaran, kami belum bisa menuntaskan secara maksimal. Baru hari Minggu 8 Oktober 2023, kita bisa menyelesaikan pengangkutan di Bank sampah Sukamaju RW. 6 Kecamatan Padalarang,” jelas Sahria.

“Sedangkan untuk wilayah pelayanan lain seperti Setiabudi Regency, Graha Puspa dari pihak pengelola berinisiatif dengan mengubur sampah karena armada di UPT Kebersihan sangat kekurangan,” tambahnya.

UPT Kebersihan Bandung Barat masih menunggu arahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait solusi kebijakan lanjutan pasca kuota pengiriman habis. Pasalnya, sampah yang belum terangkut ini mulai menggunung dan membusuk sehingga memicu tumbuh kembang lalat atau belatung.

“Kita belum dapat tembusan terkait dihentikan (layanan) atau ada skema lainnya,” tukasnya.

 

(Tri/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Survei Polsight: Haru-Dhani Unggul Menjelang Hari H Pencoblosan
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva