BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Wimbledon 2025 menyuguhkan pertarungan yang lebih dari sekadar adu skill, itu adalah duel antara pengalaman dan potensi.
Barbora Krejcikova, juara bertahan asal Ceko yang tengah bangkit dari cedera, berhasil membalikkan keadaan dan menundukkan rising star asal Filipina, Alexandra Eala, dengan skor 3-6, 6-2, 6-1.
Eala, yang berusia 20 tahun, sempat mengendalikan jalannya set pertama. Ia tampil penuh percaya diri, layaknya petenis yang baru saja menumbangkan nama-nama besar seperti Iga Swiatek dan Jelena Ostapenko di awal musim ini.
Tapi saat pertandingan memasuki set kedua, wajah Wimbledon yang sesungguhnya mulai terlihat: pengalaman dan mental juara berbicara.
“Saya berjuang demi setiap bola dan alur pertandingan pun berubah. Hari ini saya benar-benar merasa siap secara mental,” kata Krejcikova usai pertandingan.
Baca Juga:
Daria Kasatkina Resmi Ganti Kewarganegaraan, Bela Australia di Ajang Tenis Dunia
Meski performanya musim ini masih dibayangi cedera punggung dan cedera paha yang membuatnya absen lima bulan, Krejcikova perlahan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Ketika tekanan memuncak, ia tahu bagaimana caranya tetap tenang dan membalikkan momentum.
Eala, di sisi lain, tak menampik bahwa Krejcikova tampil jauh lebih tajam di dua set terakhir.
“Saya rasa ia benar-benar meningkatkan level permainan. Ia mengarahkan bola sangat dekat ke garis, dan saya mungkin tidak cukup membuatnya tidak nyaman,” ucap Eala.
Hasil ini menjadi pengingat penting: meskipun generasi muda terus bermunculan dengan talenta luar biasa, Grand Slam seperti Wimbledon masih menjadi milik mereka yang menguasai tak hanya raket, tetapi juga ketenangan dan pengalaman di momen-momen penting.
Di babak kedua, Krejcikova akan menghadapi petenis Amerika, Caroline Dolehide, sementara rival-rival berat seperti Elena Rybakina dan Maria Sakkari juga melaju, menjanjikan laga-laga besar di babak selanjutnya.
(Budis)