BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Tambang Rakyat Desa Tulabolo Timur, Gorontalo, menjadi saksi bisu tragedi longsor yang merenggut nyawa 23 orang. Dalam upaya penyelamatan yang masih berlangsung, tim SAR gabungan terus berjuang melawan cuaca dan medan yang sulit.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, melaporkan bahwa hingga Selasa (9/7/2024) pukul 23.00 WITA, total korban tercatat mencapai 173 orang. Rinciannya, 23 orang meninggal dunia, 81 orang selamat, dan 33 lainnya masih dalam pencarian.
“Para korban yang selamat sebagian besar mengalami luka-luka hingga patah tulang dan sedang dirawat di rumah sakit,” ujar Hariyanto, melansir Antara, Rabu (10/7/2024).
Upaya pencarian yang memasuki hari ketiga ini mendapat tambahan personel dari Basarnas Pusat dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Sulawesi Utara. Bantuan berupa Helikopter AW 169 milik Baharkam Polri turut mempercepat proses evakuasi di lokasi yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Mengingat hari sudah gelap, proses pencarian dan evakuasi untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan kembali pagi hari ini,” kata Hariyanto.
BACA JUGA: Kronologi Bencana Longsor Gorontalo, 8 Orang Ditemukan Tewas
Di Posko SAR Desa Tulabolo, personel gabungan terus mengumpulkan data dan informasi untuk mengidentifikasi para korban, membantu keluarga yang mencari anggota mereka yang hilang.
Cuaca masih menjadi tantangan utama. Hujan dengan intensitas sedang terus mengguyur Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango, menghambat proses pencarian. Kondisi ini menambah kesulitan tim SAR yang harus bekerja ekstra keras untuk menemukan korban yang masih hilang.
(Budis)