BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Google akhirnya resmi membuka tirai untuk jajaran terbaru mereka, Pixel 10 Series, dan sorotan utama tentu saja tertuju pada Pixel 10 Pro dan Pixel 10 Pro XL.
Meski sekilas terlihat mirip dengan pendahulunya, ada satu hal yang jadi bintang dalam pembaruan kali ini: otak barunya, Tensor G5.
Prosesor anyar ini bukan sekadar upgrade biasa, melainkan bukti serius bahwa Google benar-benar ingin memoles kekuatan AI di perangkat genggam.
Perbedaan paling kentara antara Pixel 10 Pro dan Pro XL tetap terletak pada ukuran layar dan kapasitas baterai. Pixel 10 Pro hadir dengan layar LTPO OLED 6,3 inci beresolusi 1280 x 2856 piksel, sementara Pixel 10 Pro XL tampil lebih jumbo dengan 6,8 inci dan resolusi 1344 x 2992 piksel.
Keduanya punya refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan maksimal yang tembus 3.300 nits cukup untuk menantang ponsel flagship lain di pasaran.
Di sektor baterai, Pixel 10 Pro dibekali kapasitas 4.870mAh dengan fast charging 30W, sementara sang kakak Pro XL membawa baterai lebih besar 5.200mAh dengan dukungan 45W.
Kalau bicara kamera, Google tampaknya masih percaya diri dengan formula lama. Konfigurasi lensa masih identik dengan Pixel 9 Pro, yakni kamera utama 50MP OIS, ultrawide 48MP, dan periskop telefoto 48MP dengan 5x optical zoom yang didukung OIS.
Kamera selfie juga masih bertahan dengan resolusi 42MP. Tidak ada gebrakan besar di sektor ini, namun Google mengandalkan optimalisasi software untuk mempertahankan reputasi Pixel sebagai “kamera HP terbaik”.
Yang paling bikin heboh jelas adalah kehadiran Tensor G5. Kini diproduksi oleh TSMC dengan fabrikasi 3nm, prosesor ini diklaim 34% lebih cepat dibanding pendahulunya dan menghadirkan peningkatan performa AI hingga 60%.
Baca Juga:
Google Pixel 8 Segera Rilis, Klaim Miliki Kamera Pixel Tercanggih
Tensor G5 juga menjadi prosesor pertama yang mampu menjalankan model Gemini Nano AI langsung di perangkat tanpa perlu cloud. Konfigurasi intinya mencakup 1x core Cortex-X4, 5x core Cortex-A725, dan 2x core Cortex-A520. Untuk mendukung kinerja, Pixel 10 Pro dan Pro XL dibekali RAM 16GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1TB.
Fitur lain yang dibawa kedua flagship ini termasuk Bluetooth 6.0, Wi-Fi 7, NFC, sensor fingerprint ultrasonik di bawah layar, UWB, koneksi satelit SOS, serta sertifikasi IP68. Google juga menjanjikan update OS dan keamanan hingga 7 tahun, sesuatu yang jelas jadi nilai tambah besar dibanding pesaing Android lainnya.
Untuk harga, Pixel 10 Pro dipasarkan mulai dari USD 999 (sekitar Rp16 jutaan) untuk varian 128GB. Sementara Pixel 10 Pro XL dibanderol mulai USD 1.199 (sekitar Rp19 jutaan) dengan storage 256GB.
Tidak murah memang, tapi Google tampaknya ingin menegaskan bahwa seri Pixel kali ini benar-benar berada di kelas premium, bukan sekadar alternatif dari brand lain.
Dengan strategi ini, Google seakan ingin mengirim pesan bahwa Pixel 10 Pro Series bukan hanya soal desain atau kamera, melainkan soal masa depan smartphone yang makin lekat dengan AI. Dan lewat Tensor G5, Google menyiapkan jalan untuk membawa “otak pintar” langsung ke dalam genggaman pengguna.
(Daniel Oktorio Saragih-Ilmu Komunikasi Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia/Budis)