Konflik Iran-Israel Masuki Babak Baru, Dunia Maya Jadi Medan Tempur Utama

Penulis: Budi

Konflik Iran-Israel (Ilustrasi)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel kini memasuki babak yang lebih kompleks dan mengkhawatirkan.

Tak lagi sekadar adu senjata di medan tempur fisik, kedua negara kini terlibat dalam eskalasi serius di dunia maya, medan perang baru yang tak kasatmata namun sama destruktifnya.

Firma keamanan siber Radware mencatat lonjakan serangan digital terhadap infrastruktur Israel sebesar 700% hanya dalam dua hari terakhir.

Mulai dari serangan DDoS, infiltrasi sistem, pencurian data, hingga penyebaran malware, seluruh aktivitas ini diyakini berasal dari aktor negara dan kelompok peretas yang berafiliasi dengan Iran.

“Serangan ini bukan insiden tunggal, melainkan bagian dari operasi terkoordinasi yang menyasar sistem-sistem vital Israel,” kata VP Cyber Threat Intelligence Radware, Ron Meyran seperti dikutip dari The Jerusalem Post, dikutip Rabu (18/6/2025).

Meski serangan digital ini dipicu oleh aksi militer Israel dalam Operation Rising Lion pada 13 Juni lalu yang menewaskan sejumlah tokoh penting militer Iran, bentuk respons Iran menunjukkan bahwa konflik telah meluas ke medan yang sepenuhnya baru.

Baca Juga:

Tegang, Iran Serang Balik Israel Malam-malam

Kini, target bukan hanya markas militer, tapi juga jaringan listrik, lembaga keuangan, sistem komunikasi, dan portal pemerintahan.

Serangan siber tersebut dirancang tidak hanya untuk melumpuhkan infrastruktur, tetapi juga untuk menciptakan kepanikan dan menggoyang kepercayaan publik.

Di sisi lain, Israel tampak tak akan surut. PM Benjamin Netanyahu bahkan menyuarakan tekanan politik terhadap pemerintah Iran dengan menyerukan rakyat negeri itu untuk bangkit melawan pemimpinnya.

“Rezim ulama penindas,” sebut Netanyahu.

Klaim balasan dari Teheran juga tak main-main.

Serangan siber kini menjadi senjata strategis dalam konflik global, menjadikan batas antara perang militer dan perang informasi semakin kabur.

Dalam dinamika baru ini, ancaman bukan hanya pada nyawa, tetapi juga pada stabilitas sosial, ekonomi, bahkan demokrasi sebuah negara.

Konflik Iran-Israel kini bukan hanya urusan dua negara, menjadi cerminan nyata bahwa dunia tengah bergerak menuju era peperangan tanpa garis depan.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Manchester City
Manchester City Sukses Tekuk Wydad Casablanca 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Sanksi penjual miras
Penjual Miras Kian Licin, Satpol PP Cianjur Minta Sanksi Diperberat
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio

5

Atasi Pengangguran & Cegah Kemiskinan Baru, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Dukung Job Fair Disnaker Bandung 2025
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.