BANDUNG, TERPONGMEDIA.ID – Fenomena koin jagat yang marak digelar di berbagai kota, membuat warga resah.
Meski awalnya menarik perhatian dengan hadiah dan tantangan unik, acara ini justru menciptakan berbagai dampak negatif di kota-kota penyelenggara.
Berbagai fasilitas umum rusak, sampah berserakan, dan masyarakat sekitar merasa terganggu akibat keramaian yang tidak terkendali.
Dari pihak Jagat_id sendiri melalui konten akun tiktok Jagat_id yang di posting pada Rabu (8/1/2025), sudah menghimbau agar tidak merusak fasilitas umum dan milik orang lain.
Baca Juga : Heboh, Pencarian Koin Salah Satu Aplikasi Sebabkan Kerusakan Taman di Kota Bandung
Dampak Lingkungan dan Sosial
Di Bandung, lokasi acara seperti taman kota dan alun-alun mengalami peningkatan jumlah sampah hingga dua kali lipat.
Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup melaporkan bahwa banyak peserta meninggalkan sampah begitu saja setelah event selesai.
“Fenomena ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab peserta. Selain biaya pembersihan meningkat, warga sekitar juga dirugikan,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Ahmad Sudirman, di Bandung Minggu (5/1/2025),
Jakarta menghadapi masalah serupa. Salah satu event Koin Jagat yang berlangsung di Lapangan Banteng pada akhir Desember 2024 menyebabkan kemacetan parah hingga radius beberapa kilometer.
Selain itu, kerusakan pada fasilitas taman, seperti bangku dan lampu taman, menambah beban perbaikan yang harus ditanggung pemerintah daerah.
Yogyakarta, yang sering menjadi tuan rumah acara kreatif, juga terdampak. Di lokasi seperti Taman Sari, para peserta event dilaporkan mengabaikan aturan setempat, seperti memanjat area terlarang untuk menyelesaikan tantangan.
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Sri Wahyuni mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut.
“Event seperti ini semestinya mengedepankan penghormatan terhadap budaya lokal, bukan malah menciptakan masalah baru,” ucapnya kepada media lokal, dikutip Sabtu (11/1/2025),
Respon Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah daerah telah menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif Koin Jagat.
“Kami mendukung inovasi dan hiburan yang sehat, tapi event semacam ini perlu pengawasan ketat agar tidak menimbulkan kerugian. Kami juga akan memperketat izin untuk kegiatan serupa di masa depan,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (6/1/2025) lalu.
Di media sosial, keresahan warga tergambar jelas. Pengguna Twitter dari Bandung, @SuarakanBandung mengungkapkan keresahannya.
“Setelah event Koin Jagat, taman kota malah jadi penuh sampah dan rusak. Kalau begini, siapa yang tanggung jawab?” tulisnya.
Pengguna Instagram @JakartaUpdate juga mengkritik penyelenggara pada unggahannya.
“Event besar tapi minim pengelolaan. Macet di mana-mana, sampah berserakan. Ini bukan hiburan, tapi masalah,” tulis akun tersebut.
Komunitas lokal pun mulai bergerak. Di Yogyakarta, komunitas budaya @JogjaBersih mengajak warga untuk membersihkan lokasi event dalam unggahan mereka pada Senin (6/1/2025).
“Kami tak bisa tinggal diam. Yuk, bersama kita jaga kebersihan kota kita,” ajaknya.
Berbagai pihak mendesak penyelenggara Koin Jagat untuk lebih bertanggung jawab. Beberapa pemerintah daerah kini mempertimbangkan aturan baru untuk mengawasi event yang melibatkan massa besar.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan lebih kritis terhadap dampak acara semacam ini, baik terhadap lingkungan maupun fasilitas umum.
(MAGANG UIN BDG/MARTIN ALGHIFFARY/BUDIS)