BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kekecewaan dirasakan koalisi mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Peduli Negeri (Kompeni) atas ketidakhadiran anggota DPRD Fraksi Gerindra Kota Tasikmalaya dalam audiensi terkait isu Draft Tim Buser 04.
Ketidakhadiran tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakjujuran dan menghambat upaya klarifikasi atas isu yang beredar.
Dion Fakhruroji, perwakilan mahasiswa, menyatakan kekecewaan mereka atas hanya dua anggota dewan Gerindra yang hadir pada audiensi yang dijadwalkan (9/12/2024). Hal itu pun tanpa memberikan pernyataan atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
“Kita sangat kecewa, dari permohonan Audensi pertanggal (9/12/20240) hanya di hadiri 2 orang Anggota Dewan Gerindra dan itu pun tidak ada statement maupun jawaban yang kami tanyakan,” kata Dion Fakhruroji melansir tasikraya, pada Senin (23/12/2024).
Surat audiensi susulan yang dikirimkan juga tak membuahkan hasil, dengan alasan yang dianggap tidak detail dan tanpa konfirmasi lanjutan.
Isu Draft Tim Buser 04 yang diduga berkaitan dengan anggota dewan Gerindra menjadi fokus utama audiensi. Mahasiswa asal Tasikmalaya ini berupaya untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi kebenaran isu tersebut. Namun hingga kini belum mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan anggota dewan terkait.
Sebagai bentuk protes atas ketidakhadiran dan sikap yang tidak kooperatif. Mahasiswa menantang seluruh anggota dewan Fraksi Gerindra untuk melakukan mubahalah.
BACA JUGA : Desa Nepal Diberi Julukan “Lembah Ginjal” Lantaran Menjual Organ Dalam!
Tantangan ini, menurut Dion, merupakan respons atas kekecewaan dan bertujuan untuk mengungkap kebenaran. Mahasiswa siap menunggu waktu dan tempat yang ditentukan oleh anggota dewan untuk melaksanakan mubahalah.
Dion menjelaskan mekanisme mubahalah yang diajukan, yaitu dengan mengucapkan sumpah untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan atas tuduhan money politik yang beredar dalam Draft Tim Buser 04.
Ia berharap dengan cara ini, anggota dewan Gerindra dapat memenuhi undangan mahasiswa dan memberikan klarifikasi yang transparan.
(Hafdidah Rismayanti/Budis)