BANDUNG,TM.ID: Tomino adalah sebuah legenda horor yang berasal dari Jepang. Konon, ia adalah seorang anak perempuan yang lahir dengan cacat. Cerita ini mengisahkan Tomino yang menciptakan sebuah puisi untuk orang tuanya.
Namun, puisi tersebut memiliki makna yang aneh dan mengerikan, sehingga Tomino mendapat hukuman yang kejam. Ia dikurung dalam ruangan sempit tanpa diberi makanan, dan akhirnya meninggal karena kelaparan.
Kematian Tomino tidak berakhir di situ. Setelah ia meninggal, kedua orangtuanya juga meninggal dengan cara yang aneh. Sejak saat itu, muncullah legenda mengenai puisi Tomino.
Puisi ini dianggap membawa aura kematian, penyiksaan, dan kegelapan. Konon, membaca puisi ini sebanyak 3 kali atau mendengarkan rekaman suaranya bisa berakibat buruk. Bahkan, beberapa orang melaporkan merasakan sensasi yang menyeramkan dan mengalami nasib sial setelah membaca atau mendengarkan puisi ini.
Berikut ini adalah terjemahan puisi Tomino. Namun, penting untuk diingat bahwa efek dari membaca atau mendengarkan puisi ini adalah berdasarkan keyakinan dan kepercayaan masing-masing individu.
Versi Jepang
Ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku, kawaii tomino wa tama wo haku.
Hitori jihoku ni ochiyuku tomino, jigoku kurayami hana mo naki.
Muchi de tataku wa tomino no aneka, muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
Tatake yatataki yare tataka zutotemo,mugen jigoku wa hitotsu michi.
Kurai jigoku e anai wo tanomu, kane no hitsu ni, uguisu ni.
Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo, mugen jigoku no tabishitaku.
Haru ga kitesoru hayashi ni tani ni, kurai jigoku tanina namagari.
Hagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji, kawaii tomino no me niya namida.
Nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni imouto koishi to koe ga giri.
Nakeba kodama ga jigoku ni hibiki, kitsunebotan no hana ga saku.
Jigoku nanayama nanatani meguru, kawaii tomino no hitoritabi.
Jigoku gozarabamo de kitetamore, hari no oyama no tomebari wo.
Akai tomehari date niwa sasanu, kawaii tomino no mejirushini.
Versi Indonesia
Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api.
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga.
Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka.
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga.
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan.
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,
Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara.
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,
Dari domba emas, dan dari burung bulbul.
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka.
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka.
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata .
tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu.
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah.
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian.
Untuk menjemputmu ke neraka,
Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu.
BACA JUGA: Hikayat Mat Peci, Begal Legendaris Kota Bandung
(Dist)