BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia, Retno Marsudi yang dikenal tegas dan vokal dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina, ternyata memiliki perjalanan hidup yang penuh perjuangan.
Dalam acara FYP yang dipandu Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, Retno menceritakan masa-masa sulit yang pernah dialaminya saat kecil.
“Saya itu mendapatkan karunia yang luar biasa, I was nobody,” ungkap Retno, yang memiliki nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi.
Retno mengenang masa-masa sulit itu dengan perasaan sedih dan ingin menangis.
Retno menceritakan bahwa saat itu, ibunya hanya mampu memberikan makanan sederhana berupa nasi, garam, dan parutan kelapa untuk anak-anaknya.
“Di satu titik ibu saya itu hanya bisa memberi makan anaknya nasi sama garam, sama parutan kelapa,” kata perempuan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Pengalaman hidup yang keras tersebut membentuk Retno menjadi sosok yang kuat dan teguh.
BACA JUGA : Menlu Retno: Serangan Israel Terhadap UNIFIL sebagai Pelanggaran Piagam PBB
Retno merasa bahwa ia bukan siapa-siapa saat kecil dan pernah merasakan hidup susah hingga makan dengan garam. Namun, pengalaman tersebut justru membuatnya menjadi sosok yang tangguh dalam menjalani kehidupan.
“Dari kecil, I’am completely nobody. Jadi ini mengingatkan pada masa kecil saya, saya pernah makan nasi dengan parutan kelapa dan dengan garam, but here I am, saya survive,” pungkasnya.
Perjalanan hidup Retno Marsudi menjadi bukti bahwa kesusahan dan keterbatasan tidak menghalangi seseorang untuk meraih kesuksesan.
(Hafidah Rismayanti/Budis)