BANDUNG.TM.ID Banyak yang menganggap bahwa pelayaran Christoper Columbus pada tahun 1492 ini membukti jika bumi berbentuk bulat. Kenyataanya, Clombus dan pelayarannya tersebut tidak bertujuan untuk menyangkal teori bahwa bumi berbentuk bulat.
Ilmuwan Al-Biruni lah yang berhasil membuktikan teori tersebut. Dia adalah seoranh ilmuwan muslim yang pertama kali mengukur diameter bumi dengan alat yang dia buat sendiri secara akurat. Kisahnya ini tentunya sangat menarik, karena dia melakukan penelitian di zaman dahulu saat semuanya masih terbatas.
Karena kecerdesannya ilmuwan Al-Biruni berhasil meneliti bentuk bumi dan memberi sumbangsih dalam ilmu pengetahuan. Mari simak kisahnya dalam artikel ini!
Ilmuwan Muslim yang Genius
Kisah ilmuwan Al-Biruni ini menyita perhatian banyak orang. Nama lengkapnya adalah Abu Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni, lahir pada 4 September tahun 973 M di Kath, ibu kota Khawarizm. Saat ini wilayah tersebut berubah menjadi Uzbekistan.
Ilmuwan ini merupakan ilmuwan muslim yang sangat luar biasa. Karena bisa menguasai berbagai disiplin ilmu. Kiprahnya tersebut menginspirasi banyak orang seperti George Saton yang merupakan ahli kima dan juga sejarawan yang berasal dari Amerika. Dia menyebut bahwa Al-Biruni ini merupakan Leonardo Da Vinci.
Sudah dari kecil Al-Biruni menunjukkan bakatnya dalam dunia pengetahuan, terutama ilmu astronomi dan matematika. Setelah dewasa, dia tidak membatasi diri untuk terus belajar. Banyak ilmu yang dia pelajarai seperti fisika, filsafat, agama. geografi, dan sejarah.
Menciptakan Alat Ukur Derajat Bintang yang Akurat
Ilmuwan Al-Biruni berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat. Dia dikenal sebagai sosok yang eksperimentalis. Karena dia suka bereksperimen juga suka membaca serta meneliti. Biasanya dia melakukan penelitian ulang pada teori lama. Supaya teori tersebut terbukti kebenarannya.
Penemuan terbesarnya yang paling fenomenal adalah berhasil mengukur keliling bumi. Menariknya dia menggunakan alat yang dibuatnya sendiri. Saat itu dia membuat Astorable sendiri yang namanya al-Ustawani. Berfungsi untuk mengukur gerak benda yang ada di langit dan lokasi bumi yang sulit di jangkau.
Dengan alatnya itu, dia berhasil mengukur keliling bumi. Dia melakukan penelitian ini pada aba ke 11. Saat itu perdebatan bentuk bumi bulat atau datar sangat ramai diperbincangkan.
Cara Membuktikan
Al-Biruni sebelumnya sudah yakin jika bumi bentuknya bulat. Kemudian dia menghitung tinggi gunung sebagai titik permukaan bumi. Lalu menagrahkannya alat yang dia buat ke dua titik berbeda. Tangen sudutnya dikali dan dibagi selisih tangen dua sudut tersebut menggunakan rumus trigonometri.
Kemudian, Al-Biruni mengarahkan atrolabe ini ke titik cakrawala. Dia juga membuat garis imajiner 90 derajat yang menembus bumi. Tidak hanya itu, Al-Biruni juga membuat segitiga siku-siku raksasa. Hasilnya, jari-jari bumi adalah 6.335,725 km.
Al-Biruni juga menggambar bumi yang bentuknya lingkaran dan juga menghitung kelilingnya. Hasilnay adalah keliling bumi 40.075 km. Angka tersebut tidak jauh beda dengan perhitungan keliling bumi yang lebih modern yaitu 40.075,071 km.
Perhitungannya itu tidak akan berhasil jika bumi bentuknya tidak bulat. Jadi, penelitian ini membuktikan bentuk bumi yang sesungguhnya. Menurut kisahnya, perhitungannya ini sangat akurat. Ketepatannya 99, 62 dan hanya menyimpang 0,38 persen saja.
Jadi, itulah kisah ilmuwan Al-Biruni yang bisa menginspirasimu.
BACA JUGA: 5 Film Menyambut Ramadhan, Inspiratif!
(Kaje)