BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kontribusi pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida langsung mendapatkan sorotan tajam oleh publik sepakbola Padang. Setelah menelan kekalahan memalukan 1-4 atas Persib, para pendukung Semen Padang FC langsung memberi kritik pedas atas kinerja Eduardo Almeida.
Mendengar hal tersebut, Eduardo Almeida tetap menerima. Sebab, kekalahan ini memang menjadi tamparan keras bagi timnya yang bermain sebagai tim tuan rumah.
Sebagai pelatih, pria asal Portugal itu mengakui bahwa timnya memang tak memiliki banyak pilihan saat tampil menghadapi Maung Bandung. Banyak keterbatasan yang didapat, hingga permainan timnya terlihat landai.
“Kita dan pemain harus mengambil sebuah keputusan dan ingat, di sepakbola kita tidak bermain sendiri, ada lawan. Saya terangkan sebagai contoh, situasi Ciro yang membuat asisst, di situ Ciro menghadapi 3 pemain, dan Ciro membuat keputusan dengan sebuah asisst yang bisa dijadikan gol, itulah sepakbola,” buka Eduardo kepada awak media.
Dengan keterbatasan tersebut, ia merasa ada hal yang harus tetap diapresiasi, yaitu daya juang anak asuhnya. Mereka tetap mampu tampil secara maksimal, padahal tim yang dihadapinya memiliki label sebagai juara bertahan.
“Jadi terus terang saja itulah momen dalam sebuah sepakbola, jadi sama seperti kami membuat gol, lawan melakukan kesalahan juga, oleh karena itu ketika kita membicarakan fokus, pemain pemain ini sudah secara maksimal menjalani pertandingan ini,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Usai Dipermalukan Persib, Eduardo Almeida Tetap Apresiasi Kinerja Tim Semen Padang FC
Bojan Hodak Akui Rasa Gugup Jadi Hambatan Persib Saat Bertandang ke Markas Semen Padang FC
Ia juga mempersilahkan kepada publik sepakbola Padang untuk memberi kritik terhadap kinerjanya. Namun mereka pun harus ingat dengan keterbatasan timnya yang di laga tersebut banyak kehilangan pemain hingga harus memanggil beberapa pemain muda dari skuat junior.
“Jadi semua orang boleh menyerang saya, ini tanggung jawab saya, pergantian kita apakah mau tunjukan pergantian pemain kita, jadi ada Gilang pemain EPA, Dewa pemain EPA, Zul pemain yoyo, itu adalah pemain pengganti kita, dan itu yang masuk ke dalam pertandingab hari ini, jangan lupa kita main dengan Gala yang masih berumur 18 tahun, Firman 21 tahun, kita lihat skenario yang kita rancang, dengan segala hormat.” tutupnya.
(RF/Usk)