BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat merilis capaian kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Jawa Barat hingga 28 Februari 2025. Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi sorotan:
A. Kinerja Makrofiskal
- Ketahanan Ekonomi Daerah: Di tengah ketegangan geopolitik dan tekanan global, ekonomi Jawa Barat tetap tumbuh positif sebesar 5,02% (yoy), ditopang oleh sektor Industri Pengolahan dan Konsumsi Rumah Tangga.
- Deflasi Terkendali: Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 105,95, dengan deflasi tahunan sebesar -0,27%, terutama karena penurunan harga bahan pangan dan tarif listrik.
- Neraca Dagang Surplus: Januari 2025 mencatat surplus USD 1,94 miliar, dengan ekspor mencapai USD 3,02 miliar dan impor sebesar USD 1,08 miliar.
- Nilai Tukar: NTP turun menjadi 113,53, namun NTN naik menjadi 110,61, mencerminkan perbaikan daya beli nelayan.
B. Pendapatan Negara
- Realisasi Total Pendapatan: Mencapai Rp21,60 triliun atau 13,32% dari target tahunan, terdiri dari:
- Penerimaan Perpajakan: Rp20,34 triliun (12,97%)
- PNBP: Rp1,25 triliun (23,41%)
- Penerimaan Pajak: Tercapai Rp14,29 triliun (11,32%). Kontribusi terbesar dari PPN dan PPnBM dengan pertumbuhan 10,24%.
- Kontribusi Sektor Pajak:
- Industri Pengolahan tumbuh 10,44% (kontribusi 40,24%)
- Konstruksi tumbuh 40,66%, Real Estat tumbuh 52,26%
- Sektor Perdagangan Besar dan Eceran mengalami kontraksi -3,88%
- Kepabeanan dan Cukai: Total Rp6,05 triliun (19,77% target), terdiri dari Bea Masuk Rp89,36 miliar dan Cukai Rp5,96 triliun.
C. Belanja Negara
- Realisasi Total Belanja: Rp18,10 triliun atau 15,46% dari pagu. Terdiri dari:
- Belanja Pemerintah Pusat (BPP): Rp3,37 triliun
- Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD): Rp14,74 triliun
- Efisiensi Anggaran: Berdasarkan Inpres No.1/2025, dilakukan efisiensi belanja rutin (ATK, perjalanan dinas, acara seremonial). Di Jawa Barat, efisiensi anggaran mencapai:
- K/L: Rp7,49 triliun
- TKD: Rp1,26 triliun
Belanja Prioritas dan Sosial
- Belanja Sosial dan Pendidikan:
- Bansos: Rp16,23 miliar, termasuk KIP Kuliah, bantuan pendidikan dasar, dan rehabilitasi sosial.
- Pendidikan: Rp0,13 triliun untuk 1.133 pesantren, 229.868 siswa madrasah, dan 15.280 guru PAI Non PNS.
- Perlinsos: PKH (1,66 juta KPM), Kartu Sembako (3,64 juta KPM), BOSP Rp4,74 triliun, BLT Dana Desa Rp1,81 miliar.
- Kesehatan: Mendukung 5.844 fasyankes, 113 renovasi gedung layanan, dan 50 paket obat dan BMHP.
- Ketahanan Pangan:
- Subsidi pupuk untuk 1,55 juta petani
- Distribusi benih ikan (tawar dan payau) lebih dari 30 juta unit
- 215 unit irigasi dan berbagai alat pertanian lainnya
- Program Makan Bergizi Gratis:
- Anggaran Rp6,27 miliar untuk 627 ribu penerima
- Realisasi Rp5,18 miliar untuk 517.834 orang, termasuk anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui.**