BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kunjungan Khabib Nurmagomedov ke Kuwait baru-baru ini menjadi bukti bahwa warisannya melampaui sekadar rekor sempurna di UFC.
Legenda MMA asal Dagestan itu menerima penghargaan istimewa berupa plakat bergambar momen ikonik Muhammad Ali saat menjatuhkan Sonny Liston, dilengkapi tanda tangan sang legenda tinju dunia.
Di bawah gambar itu tertulis kalimat penuh makna, “Memperkenalkan Islam”, sebuah pengakuan atas kiprah Khabib sebagai representasi atlet Muslim yang berprestasi dan berprinsip.
Khabib bukan hanya juara di oktagon, tetapi juga pemimpin moral yang menginspirasi generasi baru. Keputusan pensiunnya pada 2020, tak lama setelah kemenangan mengesankan atas Justin Gaethje, bukan sekadar akhir karier, melainkan bentuk penghormatan mendalam terhadap ibunya dan mendiang ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov.
Dalam dunia yang kerap memuja sensasi dan ego, Khabib berdiri teguh dalam kesederhanaan dan nilai.
Baca Juga:
Khabib Sebut Belal Muhammad Layak Jadi Juara Terbaik UFC, Larang Makhachev Naik Kelas
Sejak gantung sarung tangan, Khabib tak menjauh dari dunia tarung bebas. Ia justru menempati posisi baru sebagai mentor bagi petarung-petarung muda, seperti Islam Makhachev, Umar Nurmagomedov, dan Usman Nurmagomedov yang kini mulai menapaki jalur kejayaan.
Di balik setiap kemenangan mereka, ada jejak filosofi dan disiplin ala Khabib yang diwariskan tanpa banyak kata.
Kini, dengan Makhachev dikabarkan akan naik kelas demi tantangan baru, suara-suara mulai membandingkan warisan sang murid dan gurunya. Namun bagi Khabib, kejayaan sejati tidak diukur dari sabuk, melainkan dari bagaimana seseorang hidup, bertarung, dan memimpin dengan nilai.
Di tengah ketegangan kompetisi dan hiruk-pikuk sorotan, hadirnya plakat dari Muhammad Ali menjadi pengingat, bahwa warisan sejati bukan hanya soal kemenangan, tetapi tentang pengaruh dan pesan yang ditinggalkan.
Khabib kini berdiri sebagai simbol Muslim modern yang sukses, berprinsip, dan dihormati lintas generasi.
(Budis)