BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Suasana Saung Pelestarian Penca Cimande mendadak ramai oleh belasan ‘bule’ alias turis asing dari berbagai negara, mulai dari Prancis, Jerman, hingga Belanda, Sabtu (17/5/2025). Mereka datang khusus untuk mempelajari aliran pencak silat legendaris asal Bogor itu dalam acara Sunda Camp 2025.
Penca Cimande bukan sekadar bela diri biasa. Aliran ini lahir dari Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Caringin, Bogor, dan menyimpan filosofi mendalam.
Mengutip unggahan akun Instagram Bogor Plus, jurus-jurus khas silat Cimande yang tampak dipelajari secara serius para turis asing itu.
Mereka bukan hanya berlatih gerak seni bela diri, tetapi juga menyerap nilai spiritual dan budaya Sunda yang kental.
Lihat postingan ini di Instagram
BACA JUGA
Pencak Silat Godot Karawang, Pengincar Kelemahan Sendi Lawan
Pencak Ular, Seni Bela Diri Paling Menegangkan dari Samarang Garut
Sekilas tentang Pencak Silat Cimande
Konon, aliran ini dirintis oleh Eyang Khair, seorang tokoh yang kerap melakukan perjalanan antar-kota di Jawa Barat.
Karena sering dihadang perampok, ia mengembangkan teknik bertahan yang akhirnya menjadi cikal bakal Cimande. Tak heran, jurus-jurusnya seperti kelid, salancaran, dan pepedangan punya ciri khas tersendiri.
Yang unik, Cimande juga punya tradisi turun-temurun seperti shigot talek (ritual bai’at), kecer (disiplin menjaga pandangan dan ucapan), hingga ngabungbang (perayaan Maulid Nabi).
Dulunya, perguruan ini hanya menerima laki-laki dewasa, tapi sejak tahun 2000-an, perempuan dan anak-anak pun mulai diperbolehkan belajar.
Kini, selain sebagai warisan budaya, Cimande juga berkembang sebagai olahraga dan bela diri praktis. Tak heran jika para bule itu antusias mempelajarinya. “Ini pengalaman luar biasa. Tidak cuma belajar gerakan, tapi juga memahami filosofinya,” ujar salah satu peserta asal Belanda.
Dengan semakin banyaknya minat dari dalam dan luar negeri, Cimande membuktikan bahwa tradisi lokal bisa go internasional tanpa kehilangan jati dirinya.
(Aak)