Kerajaan Mahluk Halus di Gunung Merapi, Mitos Atau Fakta?

Penulis: hafidah

Gunung Merapi
(istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gunung Merapi, gunung berapi aktif di Jawa Tengah, tak hanya terkenal karena keindahannya, tetapi juga misteri dan legenda yang telah mengakar kuat di masyarakat sekitar.

Bagi sebagian orang, Merapi memiliki kekuatan magis, bahkan menjadi titik sentral dalam garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan, Keraton Yogyakarta, dan puncak Merapi.

Kepercayaan akan keberadaan Kerajaan Lelembut di Merapi, kerajaan makhluk halus, telah ada sejak zaman dulu dan masih lestari hingga kini.

Meskipun mitos, kepercayaan ini mengandung nilai-nilai positif yang selaras dengan upaya pelestarian alam.

Di Kerajaan Lelembut Merapi, terdapat sejumlah pantangan yang tak boleh melanggarnya, seperti:

  • Pantangan menebang pohon: Menunjukkan penghormatan terhadap alam dan pentingnya menjaga kelestarian hutan di sekitar Merapi.
  • Pantangan berbicara kasar: Mengajarkan pentingnya sopan santun dan menghormati alam.
  • Pantangan buang air kecil sembarangan: Menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  • Pantangan memindahkan benda-benda: Mengajarkan rasa hormat terhadap alam dan lingkungan.
  • Pantangan merusak alam: Menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dan ekosistem.

Penunggu Kerajaan Lelembut

Selain kepercayaan akan Kerajaan Lelembut, mitos juga menceritakan sosok-sosok sentral penunggu di Merapi. Yang paling terkenal adalah Mbah Petruk.

Setiap kali Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas, warga kerap menghubungkannya dengan kemunculan Mbah Petruk yang bertugas memberitahu warga akan adanya bahaya dari Merapi yang sedang ‘Nduwe Gawe’.

Mbah Petruk, menurut cerita rakyat, memberikan peringatan dan petunjuk untuk menyelamatkan diri saat Merapi mulai menggeliat.

Kedatangannya ditandai dengan suara seperti terompet, yang diartikan sebagai suara aktivitas di perut Gunung Merapi.

Selain Mbah Petruk, terdapat sosok-sosok penunggu lainnya:

  • Empu Rama dan Empu Permadi: Mengelola Kerajaan Lelembut, berperan penting dalam struktur pemerintahan.
  • Nyai Gadung Melati: Memelihara keasrian alam sekitar Merapi, komandan pasukan lelembut yang tinggal di Gunung Wutoh, salah satu titik paling angker di Merapi.
  • Eyang Sapujagad: Mendiami Pasar Bubrah di areal kawah Merapi, mengatur keadaan alam Merapi, dan berperan penting dalam menentukan meletus atau tidaknya Merapi.
  • Kyai Krincing Wesi dan Branjang Kawat: Anak buah Eyang Sapujagad, membantu mengatur keadaan Merapi.
  • Kyai Sapuangin: Mengatur kecepatan angin ketika Merapi meletus, penting untuk mengetahui arah sebaran abu vulkanik.
  • Eyang Megantara: Mengatur cuaca dan udara Gunung Merapi.
  • Kyai Kartadimedjo: Memberikan pesan dari jagat lelembut Merapi kepada warga sekitar, menjaga ternak milik warga.

BACA JUGA : Hubungan Antara Nyi Roro Kidul dengan Kerajaan Mataram

Mitos sebagai Kearifan Lokal

Mitos tentang penunggu Kerajaan Lelembut Merapi, meskipun hanya cerita rakyat, patut dihormati. Masyarakat mempercayainya sebagai bagian dari upaya memahami perilaku alam dalam bingkai kearifan lokal.

Kepercayaan ini, meskipun tampak mistis, mengandung nilai-nilai positif yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kelestarian alam, menghormati lingkungan, dan hidup berdampingan dengan alam secara harmonis.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.