Kepala Daerah Terpilih Dilarang Angkat Staf Khusus

kepala daerah terpilih-3
(BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala daerah terpilih yang dilantik setelah 20 Februari 2025 dilarang mengangkat staf khusus maupun tenaga ahli.

Hal itu merupakan salah satu poin yang disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Zudan Arif Fakhrullah, ketika menghadiri rapat seleksi CPNS dan PPPK di kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada awal Februari 2025.

“Kepala daerah yang terpilih tidak boleh mengangkat pegawai baru. Jika ada gubernur, bupati atau wali kota yang tetap melakukannya, maka akan dikenai sanksi dari pemerintah pusat,” ujar Zudan dari keterangan tertulis pada hari ini, Selasa (11/2/2025).

Ia mengatakan, saat ini sudah terlalu banyak jumlah pegawai di daerah, terutama tenaga administrasi. Sementara, anggaran daerah jumlahnya terbatas. Selain itu tenaga ahli juga sudah tersedia di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).

Lebih lanjut, Zudan mengatakan, pada praktiknya pengangkatan staf khusus atau tenaga ahli hanya untuk kepentingan politik dari kepala daerah yang bersangkutan. Padahal, dana yang dimiliki oleh daerah terbatas untuk bisa menggaji staf khusus atau tenaga ahli tersebut.

“Banyak kepala daerah yang beralasan tidak ada dana untuk PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), tetapi justru mengangkat staf khusus dan tenaga ahli. Ini tidak boleh terjadi,” kata mantan Dirjen di Kementerian Dalam Negeri itu.

BACA JUGA: Selaraskan Visi-Misi, Kepala Daerah Terpilih Ikuti Pembekalan di Akmil Magelang

Berdasarkan data BKN, jumlah tenaga non-ASN atau honorer yang masih aktif saat ini mencapai 1.789.051 orang. Dari jumlah tersebut, 668.452 orang telah lulus seleksi PPPK tahap pertama 2024, sementara 207.459 orang akan mengikuti seleksi tahap kedua.

Zudan menegaskan, bila kepala daerah ingin menambah pegawai, maka jalur yang ditempuh wajib melalui CPNS. Pemerintah akan kembali membuka seleksi CPNS untuk jenjang pendidikan S1, S2, dan S3, termasuk dokter spesialis. Namun, pengangkatan staf khusus, tenaga ahli, atau pakar tidak lagi dibolehkan.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
MLTR Pantai
Nostalgia, MLTR Kembali ke Pantai Padang Padang, Lokasi Syuting "Someday"
Angga Shenina Cinnamon
Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Resmi Menikah, Ini Fakta Hubungan Mereka
Anjing Teror Warga
Anjing Liar Teror Warga Cimerak, 19 Domba Mati!
Korupsi sektor energi dan SDA
Jampidsus Temukan Dugaan Korupsi Minyak Mentah, Ini Dampak Korupsi Sektor Energi dan SDA
Screenshot_20250211_164851_Gallery
Kebakaran Gedung ATR/BPN Sabotase? Ini Reaksi DPR
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Komunikasi UHS Sukses Gelar "Cinema Talk: Bedah Film dan Peluang Karir Dibaliknya"

2

Ngeri, Suku Madura Tantang Carok Suku Papua di Yogyakarta

3

5 Anak di Cianjur Keracunan Setelah Iseng Makan Buah Tanaman Betadine

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
deddy corbuzier dilantik jadi stafsus menhan
BREAKING NEWS! Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan
Link Live Streaming
Link Live Streaming Real Madrid vs Manchester City Selain Yalla Shoot
AC Milan vs Real Madrid
Real Madrid vs Manchester City, Ancelotti Sebut Laga 'Clasico Liga Champions'
Emma-Raducanu-Credit_-WTA-_-Ashok-Kumar-scaled
Emma Raducanu Alami Start Buruk di Musim 2025, Catat Empat Kekalahan Beruntun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.