BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dunia bulu tangkis bersiap menyambut momen emosional ketika mantan tunggal putra peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota, dipastikan akan kembali bertanding secara kompetitif.
Turnamen eksibisi Lin Dan Cup 2025 di Xi’an, Tiongkok, yang akan digelar pada 25–27 Juli mendatang, menjadi panggung comeback bagi sosok yang sempat menguasai dunia bulu tangkis sebelum kariernya terguncang akibat kecelakaan tragis.
Turnamen yang digagas oleh legenda bulu tangkis Tiongkok, Lin Dan, menawarkan total hadiah 850.000 yuan atau sekitar Rp 2 miliar.
Poster resmi ajang ini bahkan menempatkan Momota sebagai salah satu wajah utama, menunjukkan antusiasme publik dan panitia terhadap kehadiran sang juara dunia dua kali itu.
Tahun 2019 menjadi saksi dominasi luar biasa Kento Momota. Ia menyapu bersih 11 gelar juara dalam satu musim dan mencatatkan rekor 67 kemenangan dari 73 pertandingan, angka yang jarang dicapai oleh pemain manapun.
Ia juga memenangkan gelar juara dunia berturut-turut pada 2018 (Nanjing) dan 2019 (Basel), membuatnya dijuluki sebagai raja bulu tangkis era baru.
Namun, segalanya berubah drastis ketika ia mengalami kecelakaan mobil serius di Malaysia pada awal 2020. Cedera yang diderita tak hanya menghentikan laju kariernya, tapi juga mengganggu performanya secara keseluruhan.
Setelah bertahun-tahun berjuang untuk pulih dan kembali kompetitif, Momota akhirnya memilih pensiun pada April 2024 di usia 29 tahun.
Kembalinya Momota di Lin Dan Cup bukan sekadar partisipasi, tapi simbol penghormatan terhadap perjuangan dan warisan yang ia tinggalkan di lapangan.
Baca Juga:
PBSI Tuntut Akuntabilitas BWF di Olimpiade Paris 2024
Turnamen ini juga akan diikuti oleh sejumlah nama internasional seperti Kantaphon Wangcharoen (Thailand), Cho Geon-yeop (Korea Selatan), Nhat Nguyen (Irlandia), dan Riki Takei (Jepang). Dari Malaysia, Cheam June Wei dan Tan Jia Jie turut ambil bagian.
Lin Dan Cup sendiri bukan bagian dari kalender resmi BWF, namun telah menjelma menjadi ajang eksklusif yang mempertemukan bintang-bintang dari berbagai negara dengan format kompetisi santai namun penuh gengsi.
Kehadiran Momota akan menjadi daya tarik utama, bukan hanya karena prestasinya, tetapi karena cerita di balik perjalanan kariernya, dari sang juara dunia, terpuruk karena tragedi, hingga berani kembali menatap net meski hanya untuk satu turnamen.
Apakah ini akan menjadi salam perpisahan terakhir Momota di hadapan publik, atau justru tanda bahwa kecintaannya pada bulu tangkis belum benar-benar padam?
(Budis)
