BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebelum berangkat ibadah haji 2025, jamaah haji Indonesia diminta melakukan vaksin. Ada dua vaksin yang menjadi kewajiban yakni polio dan meningitis. Dua vaksin tersebut dapat diperoleh di pusat-pusat layanan Kesehatan.
Di banyak daerah, pemda memberikan layanan khusus dengan menunjuk Puskesmas buat penyuntikan vaksin. Seperti halnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada lima puskesmas yang disiapkan untuk vaksin. Di Indramayu pemberian vaksin dilakukan secara gratis.
Pentingnya Vaksin Sebelum Berangkat Haji
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan alasan di balik pentingnya vaksin. Menurut Liliek, jamaah berasal dari negara yang pernah ada kasus polio terjadi. Sehingga jamaah lebih baik terlindungi supaya tidak menjadi pembawa penyakit untuk jamaah lain.
“Seperti itu. Sama juga kita divaksin meningitis bukan karena kita punya kasus meningitis di sini. Tapi jamaah yang dari negara lain, dari Afrika khususnya, banyak daerah yang menjadi pandeminya penyakit meningitis,” ujarnya.
Oleh karena itu jamaah ibadah haji 2025 diberikan pelindung diri supaya kalau bertemu jamaah yang ada indikasi itu sudah bisa kebal terhadap penyakit tersebut.
“Semua provinsi. Jadi kita sudah melakukan pengadaan dan untuk polio semua sudah terdistribusi ke seluruh provinsi,” ujar dia.
Dia menjelaskan, penyediaan vaksin yang agak tersendat adalah vaksin meningitis. Ia pun meminta seluruh vaksin itu bisa segera tersebar merata.
Meningitis Itu Apa?
Melansir Kemenkes, meningitis merupakan peradangan membran meninges (selaput otak). Sementara meningitis meningokokus merupakan salah satu bentuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.
Meningitis Meningokokus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri tersebut menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang serta menyebabkan pembengkakan.
Hingga saat ini terdapat enam serogroup bakteri meningokokus yang berkaitan dengan kejadian wabah penyakit yakni A, B, C, W, X, dan Y.
Gejala dapat muncul pertama kali seperti penyakit flu dan dapat memburuk dengan cepat. Gejala yang paling umum diantaranya demam, sakit kepala, dan kaku kuduk.
Baca Juga:
Cek Disini, Kemenkes Buka Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji
Sebelum Pelunasan Haji, Begini Cara Cek Status Istithaah Kesehatan
Selain itu, seringkali ditambah dengan beberapa gejala lain seperti mual, muntah, fotofobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya), dan gangguan neurologis seperti letargi, delirium, koma, serta dapat disertai kejang.
Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan tanda-tanda seperti
- Meningeal (kaku kuduk, tanda Kernig atau Brudzinski)
- Tanda neurologis seperti kesadaran menurun
- Ada purpura yang terlokalisir di ekstremitas atau tersebar di seluruh tubuh, kulit, atau mukosa (konjungtiva)
- Tekanan darah menurun disertai dengan gejala syok
- Infeksi fokal seperti radang sendi, pleuritis atau pneumonia, perikarditis, dan episkleritis.
(Kaje)