BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Puasa di bulan Ramadhan membawa manfaat spiritual dan kesehatan bagi umat Muslim. Namun, bagi individu dengan gangguan mental, puasa dapat menimbulkan tantangan tersendiri.
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, individu dengan penyakit mental sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk memastikan kondisi mereka tetap stabil. Salah satu penderita penyakit mental tersebut adalah Psikosomatik.
Jenis Psikosomatik
Psikosomatik mengacu pada kondisi di mana gejala fisik muncul akibat stres emosional, bukan karena faktor biologis seperti cedera atau infeksi. Sedangkan gangguan kecemasan adalah kondisi di mana seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang sulit terkendali, hingga berdampak pada aktivitas sehari-hari.
Gangguan kecemasan terdiri dari tiga jenis utama:
- Gangguan Panik: Serangan panik mendadak yang menyebabkan gejala fisik intens seperti sesak napas dan jantung berdebar.
- Gangguan Kecemasan Sosial: Rasa takut berlebihan saat harus berinteraksi atau tampil di depan umum.
- Gangguan Kecemasan Umum: Kekhawatiran berlebihan terhadap berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini dapat memperburuk gejala fisik seperti:
- Nyeri ulu hati dan perut mulas
- Keringat dingin dan tubuh tegang
- Sakit kepala serta sesak napas
- Emosi yang meluap-luap
Mengapa Orang dengan Gangguan Cemas dan Psikosomatik Ragu Berpuasa?
Berpuasa mengubah pola aktivitas harian dan mengurangi distraksi, sehingga orang dengan gangguan cemas lebih rentan mengalami pikiran negatif yang memperburuk kondisi mereka. Beberapa alasan utama mengapa mereka merasa ragu berpuasa adalah:
- Ketakutan akan gejala yang memburuk – Perubahan pola makan dan tidur bisa memicu gejala gangguan cemas dan psikosomatik.
- Kehilangan distraksi – Waktu kosong selama berpuasa memberi ruang bagi pikiran negatif untuk berkembang.
- Kekhawatiran terhadap lonjakan stres – Kurangnya asupan makanan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon stres dalam tubuh.
- Gangguan pencernaan – Orang dengan psikosomatik sering mengalami gangguan lambung, yang bisa makin parah saat perut kosong.
Cara Mengelola Kecemasan dan Psikosomatik Saat Berpuasa
Bagi penderita gangguan cemas dan psikosomatik, puasa tetap bisa berjalan dengan nyaman jika menerapkan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips puasa untuk mengatasi gangguan kecemasan:
1. Jangan Mengurangi Aktivitas Secara Berlebihan
Terlalu banyak berdiam diri dapat memperburuk kecemasan. Sebaiknya tetap lakukan aktivitas harian seperti bekerja, membaca, atau berolahraga ringan.
2. Hindari Pemicu Stres
Kenali faktor yang dapat memperparah kecemasan, misalnya berita negatif atau informasi hoaks, lalu hindari sumber-sumber tersebut.
3. Fokus pada Ibadah dan Ketenangan Diri
Meningkatkan ibadah seperti mengaji dan berdzikir dapat membantu menenangkan pikiran dan emosi.
4. Dengarkan Musik yang Menenangkan
Musik memiliki efek menenangkan yang bisa membantu mengalihkan pikiran dari kecemasan dan stres.
BACA JUGA:
5. Tetap Terhubung dengan Keluarga dan Teman
Gangguan kecemasan bisa makin parah saat merasa kesepian. Manfaatkan teknologi seperti video call untuk tetap berkomunikasi dengan orang terdekat.
6. Konsultasikan Penggunaan Obat dengan Dokter
Jika sudah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan dosis dan jadwal konsumsi saat berpuasa.
(Kaje/Budis)