BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Splenektomi adalah suatu prosedur pembedahan untuk mengangkat limpa secara keseluruhan. Limpa merupakan organ berukuran sekitar kepalan tangan yang terletak di bagian kiri atas rongga perut.
Sebagai komponen penting dalam sistem limfatik, yang berperan dalam kekebalan tubuh limpa berfungsi memproduksi sel darah putih untuk melawan infeksi serta menyaring sel darah yang sudah tua atau rusak.
Mengutip artikel Klinik Cleveland, kerusakan atau penyakit yang mengganggu fungsi limpa dapat membahayakan kesehatan. Dalam kondisi tertentu, splenektomi mungkin diperlukan.
Meskipun manusia dapat hidup tanpa limpa karena fungsi utamanya dapat diambil alih oleh hati dan sumsum tulang, tetapi organ ini memiliki peran krusial dalam pertahanan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, setelah pengangkatannya, pasien perlu melakukan langkah pencegahan ekstra seperti vaksinasi rutin untuk mengurangi risiko infeksi.
Splenektomi tergolong operasi besar karena melibatkan pengangkatan suatu organ. Tindakan ini umumnya hanya dilakukan dalam kondisi darurat medis atau setelah pengobatan non-bedah lainnya tidak memberikan hasil.
Alasan Dilakukannya Splenektomi
Prosedur ini biasanya dilakukan karena:
- Trauma atau cedera, seperti limpa pecah akibat benturan keras yang dapat menyebabkan perdarahan internal berbahaya.
- Gangguan darah, termasuk purpura trombositopenik idiopatik, anemia hemolitik autoimun, talasemia, sferositosis herediter, anemia sel sabit, atau polisitemia vera, terutama jika terapi medis lain tidak efektif.
- Kanker, seperti limfoma (Hodgkin maupun non-Hodgkin), kanker pankreas yang melibatkan limpa, leukemia limfositik kronis, leukemia sel berbulu, atau metastasis kanker ke limpa.
- Pembesaran limpa (splenomegali) yang menyebabkan gejala nyeri atau belum diketahui penyebabnya.
- Hipersplenisme, di mana limpa terlalu aktif menghancurkan sel darah dan trombosit.
- Infeksi berat seperti abses pada limpa.
- Adanya kista besar atau tumor jinak, meskipun kasus seperti ini tergolong jarang.
Dengan pemahaman yang tepat tentang fungsi limpa dan alasan dilakukannya splenektomi, pasien dapat mengambil keputusan yang lebih informed bersama tenaga medis.
BACA JUGA
Inovasi HeartGO, ECG Ringan dan Akurat Pemeriksaan Jantung Karya Mahasiswa ITB
Penyanyi Ari Lasso: Hidup Tanpa Limfa
Penyanyi Ari Lasso mengungkapkan bahwa dirinya telah menjalani prosedur operasi pengangkatan limpa secara total akibat penyakit kanker limfoma yang dideritanya. Limpa merupakan organ penting yang berfungsi menyaring sel darah merah yang rusak dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier, Ari Lasso mengaku merasakan perubahan signifikan pascaoperasi.
“Lebih cepat capek. Tapi belum tahu juga, ini kan baru ya,” kata Ari Lasso.
Mantan vokalis Dewa 19 itu menjelaskan bahwa setelah pengangkatan limpa, sistem imunitasnya kini bergantung pada hati, kelenjar getah bening, serta dukungan vitamin dan vaksin.
“Tentunya gue nggak sekuat dulu lagi. Kalau orang flu tiga hari sembuh, mungkin gue sepuluh hari,” tuturnya.
Keputusan medis untuk mengangkat limpa diambil setelah terjadi pendarahan selama proses pengambilan kanker pada organ tersebut. Tindakan operasi dilakukan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi.
Kasus kanker limfoma yang dialami Ari Lasso tergolong langka karena tidak diawali dengan benjolan pada kelenjar getah bening di leher atau ketiak, maupun gejala umum seperti demam atau pingsan. Kanker tersebut langsung menyerang limpanya.
Berdasarkan analisis sementara tim dokter, kanker kelenjar getah bening yang diderita Ari Lasso telah memasuki stadium 2.
Suami dari Vita Dessy Catur Purnama ini bersyukur karena jenis kanker DLBCL (Diffuse large B-cell lymphoma) yang dihadapinya termasuk dapat disembuhkan.
(Aak)