BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tanggal 28 Oktober memiliki makna penting bagi rakyat Indonesia karena diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada hari itu, para pemuda Indonesia menyatakan ikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda 2024 pertama kali diikrarkan dalam Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 28 Oktober 1928. Namun, upaya menuju persatuan ini sebenarnya telah mulai sejak Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda, yang dilaksanakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia.
Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda 2024
Kongres Pemuda I bertujuan untuk menyelaraskan pandangan berbagai organisasi pemuda di Indonesia, sehingga dapat tercipta fondasi persatuan bangsa Indonesia yang setara dengan bangsa-bangsa lain.
Meski demikian, Kongres Pemuda I belum mencapai kesepakatan terkait bahasa persatuan, terutama karena Ketua Kongres, Muhammad Tabrani, tidak sependapat dengan Mohammad Yamin mengenai penggunaan bahasa Melayu.
Menurut Tabrani, jika nama tanah air dan bangsa adalah Indonesia, maka bahasa persatuan juga seharusnya disebut bahasa Indonesia. Meski belum menghasilkan kesepakatan penuh, Kongres Pemuda I telah menunjukkan adanya pemahaman mengenai konsep satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Setelah berakhirnya Kongres Pemuda I, beberapa pertemuan diadakan untuk membahas tindak lanjutnya. Dua tahun kemudian, diprakarsai oleh PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia), para pemuda mengadakan sejumlah rapat yang dihadiri perwakilan berbagai organisasi kepemudaan.
Dari pertemuan-pertemuan ini diputuskan bahwa Kongres Pemuda II akan digelar pada Oktober 1928, dengan susunan panitia sebagai berikut:
– Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
– Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
– Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
– Bendahara: Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond)
– Pembantu:
– I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
– II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
– III: R.C.L. Senduk (Jong Celebes)
– IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
– V: Mohamad Rocjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Kongres Pemuda II berlangsung selama dua hari, 27-28 Oktober 1928, dengan tiga sesi rapat di gedung berbeda.
– Rapat pertama diadakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), di mana Mohammad Yamin mengemukakan pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia, mencakup faktor-faktor seperti kesamaan budaya, bahasa, dan hukum adat.
– Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Diskusi berfokus pada pendidikan yang harus menumbuhkan karakter positif dan cinta tanah air pada anak-anak tanpa paksaan, dengan keseimbangan pendidikan di sekolah dan di rumah.
– Rapat ketiga berlangsung di Gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada 28 Oktober 1928. Pada rapat ini, dijelaskan peran penting kepanduan dalam menyatukan bangsa, yang tak terpisahkan dari gerakan nasional.
Dalam rapat terakhir ini, lagu “Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman diperdengarkan untuk pertama kalinya. Setelah itu, keputusan kongres dibacakan dan diikuti seluruh peserta, menghasilkan ikrar yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Ikrar Sumpah Pemuda
Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:
Pertama
Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kedua
Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Ketiga
Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
BACA JUGA: Daftar Tokoh Sumpah Pemuda yang Jasanya Luar Biasa
Jadi itu merupakan pembahasan mengenai sejarah sumpah pemuda 2024 yang harus kita ketahui!
(Kaje/Usk)