BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Operasi tumor otak merupakan prosedur bedah untuk mengangkat tumor di dalam otak yang sering menjadi opsi utama untuk mengatasi gangguan yang menghambat fungsi otak.
Meski begitu, prosedur ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan kondisi tertentu karena adanya potensi efek samping. Berikut penjelasan mengenai tujuan, jenis, serta komplikasi yang mungkin terjadi dari operasi tumor otak.
Tujuan Operasi Tumor Otak
Operasi ini bertujuan mengangkat tumor dari otak, namun tidak semua jenis tumor bisa diatasi hanya dengan operasi. Beberapa tumor membutuhkan perawatan tambahan. Tujuan utama operasi ini adalah:
1. Biopsi
Mengambil sampel jaringan otak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini membantu mengidentifikasi jenis sel tumor sehingga pengobatan yang paling tepat dapat diberikan.
Pengangkatan Sebagian Tumor
2. Debulking
Mengurangi ukuran tumor pada area sensitif untuk meningkatkan efektivitas terapi lanjutan seperti radioterapi atau kemoterapi.
3. Pengangkatan Seluruh Tumor
Membantu proses penyembuhan dengan menghilangkan tumor sepenuhnya. Kemungkinan tim bedah saraf akan bekerja sama dengan spesialis lain, seperti spesialis saraf atau spesialis THT, demi memastikan prosedur berjalan tepat.
Sebelum operasi, dokter akan menentukan lokasi tumor menggunakan teknik pencitraan seperti MRI atau CT scan.
Jenis-jenis Operasi Tumor Otak
Terdapat beberapa metode operasi tumor otak yang disesuaikan dengan kondisi pasien, antara lain:
1. Kraniotomi
Operasi umum yang melibatkan pembedahan pada tengkorak untuk mengakses otak. Biasanya dilakukan dengan anestesi umum, namun pada kondisi tertentu, pasien bisa tetap sadar selama prosedur ini (awake craniotomy) agar dokter dapat memantau fungsi otak yang berdekatan dengan tumor, seperti kemampuan bicara atau gerak.
2. Bedah Tumor Otak Endoskopik (Neuroendoskopi)
Metode minimal invasif melalui lubang kecil pada tengkorak atau melalui hidung untuk mengakses area sulit. Teknik ini cocok untuk tumor hipofisis, tumor pineal, atau tumor dasar tengkorak.
3. Sistem Retraktor Tubular untuk Bedah Saraf
Teknik minimal invasif yang memungkinkan dokter menjangkau area target tanpa merusak jaringan otak yang sehat, sehingga risiko komplikasi menurun dan pemulihan lebih cepat.
4. Ablasi Laser dengan Panduan MRI
Menggunakan laser yang dipandu MRI untuk menghancurkan tumor secara presisi. Teknik ini ideal untuk tumor kecil di area yang sulit dijangkau, seperti glioblastoma.
5. Komplikasi Operasi Tumor Otak
Operasi ini memiliki beberapa risiko komplikasi, termasuk:
- Infeksi dan perdarahan.
- Pembekuan darah dan penyembuhan luka yang lama.
- Reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Pasien akan diawasi ketat setelah operasi untuk mendeteksi risiko komplikasi dan diberikan obat-obatan yang diperlukan. Komplikasi jangka pendek seperti pembengkakan otak (edema) juga sering terjadi, menyebabkan gejala seperti lemas, sakit kepala, atau kesulitan berbicara.
BACA JUGA: Epy Kusnandar Positif Narkoba Padahal Pernah Kena Tumor, Gak Bahaya Ta?
Segera konsultasikan untuk operasi tumor, apabila Anda mengelami penyakit ini, untuk mendapatkan penanganan dan kesehatan yang lebih cepat.
(Virdiya/Aak)