BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Borderline Personality Disorder (BPD) dan Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah dua jenis gangguan kepribadian cluster B yang sering membingungkan karena kemiripan gejalanya.
Keduanya mencakup pola pikir, emosi, dan perilaku yang tidak stabil, namun memiliki perbedaan fundamental dalam cara memandang diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
Artikel ini membahas secara rinci persamaan serta perbedaan BPD dan NPD. Simak untuk mengetahuinya lebih lanjut ya!
Apa Itu Borderline Personality Disorder (BPD)?
BPD adalah gangguan kepribadian yang biasanya emosional tidak stabil, hubungan interpersonal kacau, dan impulsif.
Individu dengan BPD sering kali mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan membangun hubungan yang sehat.
Gejala Umum BPD:
-
Hubungan tidak stabil yang berganti-ganti antara idealisasi dan devaluasi.
-
Ketakutan ditinggalkan, bahkan oleh hal-hal kecil yang tampak sepele.
-
Gangguan identitas, yaitu citra diri yang kabur dan berubah-ubah.
-
Perilaku impulsif seperti penyalahgunaan zat, belanja berlebihan, atau seks tanpa kendali.
-
Ledakan emosi, terutama kemarahan yang ekstrem dan sulit terkendali.
-
Perilaku melukai diri sendiri atau ancaman bunuh diri yang berulang.
BPD sering kali menyebabkan penderitaan mendalam dan ketidakstabilan dalam kehidupan pribadi dan profesional.
Apa Itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
NPD merupakan gangguan kepribadian berupa rasa superioritas berlebihan, kurangnya empati, dan kebutuhan konstan untuk dikagumi. Individu dengan NPD memiliki persepsi yang menyimpang tentang keistimewaan dirinya sendiri.
Gejala Umum NPD:
-
Merasa istimewa, penting, dan hanya pantas berada di lingkungan elit.
-
Fantasi berlebihan tentang kesuksesan, kecantikan, atau kekuasaan.
-
Eksploitasi terhadap orang lain untuk kepentingan pribadi.
-
Kurangnya empati, tidak mampu memahami perasaan atau kebutuhan orang lain.
-
Keinginan untuk dipuji terus-menerus.
-
Sikap sombong dan menilai rendah orang lain.
-
Sulit menerima kritik, sering kali bereaksi dengan kemarahan atau rasa malu tersembunyi.
Perbedaan Utama antara BPD dan NPD
1. Pandangan terhadap Diri Sendiri
-
BPD: Punya rasa diri yang tidak stabil, mudah merasa tidak berharga, dan bergantung pada validasi dari luar.
-
NPD: Percaya diri secara berlebihan, merasa istimewa, dan mengabaikan kelemahan diri.
2. Respons terhadap Penolakan
-
BPD: Mengalami ketakutan ditinggalkan dan bisa menunjukkan reaksi emosional yang intens dan impulsif.
-
NPD: Menanggapi penolakan dengan kemarahan narsistik, menyalahkan orang lain, atau menjadi pasif-agresif.
3. Hubungan Interpersonal
-
BPD: Hubungan tidak stabil dan penuh gejolak. Individu dapat mengidealisasi lalu merendahkan pasangannya secara ekstrem.
-
NPD: Hubungan cenderung bersifat transaksional, berdasarkan manfaat atau validasi ego.
4. Citra Diri
-
BPD: Tidak stabil, bisa berubah-ubah tergantung pada hubungan dan suasana hati.
-
NPD: Tampak stabil, tetapi sering kali dibangun di atas persepsi palsu tentang superioritas.
5. Perilaku Impulsif
-
BPD: Cenderung melakukan tindakan impulsif yang merugikan diri sendiri.
-
NPD: Cenderung merugikan orang lain, namun tetap menjaga citra diri secara sadar.
Baca Juga:
4 Kisah Nyata di Balik Senyum, Pesona, dan Karisma Pembunuh Berantai!
Kesamaan antara BPD dan NPD
Meski berbeda secara inti, BPD dan NPD memiliki beberapa kesamaan perilaku dan pola pikir:
-
Kebutuhan tinggi akan validasi dan perhatian.
-
Hubungan tidak stabil dan penuh konflik.
-
Mentalitas hitam-putih: melihat orang lain sebagai sepenuhnya baik atau buruk.
-
Kesulitan menerima kritik, yang bisa memicu reaksi emosional berlebihan.
-
Pemikiran dan sikap egosentris, dunia dianggap berputar di sekitar mereka.
-
Kurang empati, meskipun alasan di baliknya berbeda.
-
Mekanisme pertahanan psikologis ekstrem, seperti proyeksi dan penyangkalan.
Seseorang bisa mengalami BPD dan NPD secara bersamaan. Dalam dunia psikologi, ini dikenal sebagai komorbiditas. Kombinasi ini membuat diagnosis dan perawatan menjadi lebih kompleks.
Semoga penjelasan tersebut bisa membantumu, terima kasih telah membaca artikel ini!
(Kaje)