BANDUNG,TM.ID: Autoimun adalah kondisi di mana sel-sel tubuh yang sehat terserang oleh sistem kekebalan tubuh, dengan gejala yang cukup bervariatif.
Variasi gejalanya sendiri menyesuaikan bagian atau organ tubuh yang menjadi serangan sel-sel kekebalan tubuh.
Artikel ini akan membahas tentang gejala serta penanganan adanya kondisi tersebut.
Gejala Umum Penyakit Autoimun
1. Cepat Lelah, Demam, dan Nyeri Sendi
Gejala umum kondisi penyakit ini ialah cepat merasa lelah, demam, dan nyeri sendi.
Ini merupakan tanda-tanda tidak spesifik yang sering kali muncul pada berbagai jenis penyakit autoimun.
2. Gangguan Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Normalnya, sistem kekebalan tubuh berperan melawan infeksi bakteri, jamur, atau parasit.
Pada penderita penyakit autoimun, sistem ini tidak dapat membedakan sel tubuh yang sehat dengan bahan asing. Sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel sehat dan munculnya gejala autoimun.
Gejala Autoimun dan Variasinya
1. Nyeri Otot atau Sendi
Penyakit autoimun dapat menyebabkan nyeri otot atau sendi, seringkali bersifat kronis atau kambuh.
Gejala ini dapat mempengaruhi mobilitas penderitanya, bahkan dengan adanya risiko mudah terjatuh atau lumpuh.
2. Cepat Lelah
Kelelahan pada penyakit autoimun dapat dipicu oleh gangguan tidur akibat nyeri yang muncul di malam hari.
Penurunan kualitas tidur dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk berlebihan pada pagi hingga siang hari.
3. Demam Berulang
Respons umum tubuh terhadap peradangan, terutama saat sistem imun menyerang sel tubuh yang sehat ialah demam.
Demam pada penyakit autoimun cenderung berkisar antara 37,5-38°C.
4. Kulit Gatal dan Ruam
Penyakit autoimun yang mengenai kulit, seperti lupus atau psoriasis, dapat menimbulkan gatal dan ruam khas.
Psoriasis, misalnya, dapat menyebabkan plak kulit kemerahan dengan sisik putih.
5. Sulit Bernapas
Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf, seperti myasthenia gravis, dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan gejala lainnya seperti sulit berbicara atau mengunyah.
Pemeriksaan dan Penanganan
Penting untuk memahami bahwa gejala autoimun dapat bervariasi tergantung pada organ yang terkena.
Tes pendukung seperti tes ANA, tes autoantibodi, dan tes CRP dapat membantu dalam mengetahui diagnosis.
Selanjutnya, akan fokus terhadap penanganan mengatasi gejala dan meredakan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA: 5 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan, Dapat Menurunkan Berat Badan
Jenis Obat
Biasanya Dokter akan meresepkan berbagai jenis obat, seperti berikut.
- Imunosupresan, obat penekan sistem imun untuk mengurangi aktivitas berlebihan.
- Antiperadangan, obat yang membantu mengurangi peradangan di tubuh.
- Obat pereda nyeri, digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang mungkin muncul.
Tidak hanya itu, untuk gejala autoimun pada kulit, terkadang dokter juga memberikan berupa obat oles atau pelembab.
Jika Anda mendeteksi gejala-gejala autoimun seperti yang telah disebutkan, segera konsultasikan ke Dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Menyadari sejak dini adanya gejala autoimun akan meningkatkan kualitas hidup penderita.
(Vini/Aak)