BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Sebanyak lebih dari 50 warga di wilayah Gang Karyamas I, Jalan Moh. Toha, Kelurahan Pelindung Hewan keluhkan penyakit dengan gejala seperti terserang cikungunya. Mulai dari demam tinggi, bintik-bintik, dan kondisi nyeri badan yang berlangsung selama berminggu-minggu dialami sebagian warga RW 09.
Ketua RT 06, Evi (52) mengatakan kondisi tersebut sudah muncul sedari Desember tahun lalu. Awalnya warga mengeluh sakit demam tinggi, hingga mengalami nyeri dan linu di sekujur tubuh maupun persendian badan. Hal tersebut pun sempat dirasakan Evi.
Evi juga menambahkan, sejumlah warga yang berobat pun hanya mendapatkan jawaban dari dokter bahwa mereka terserang virus.
“Ada juga yang periksa, jawabannya (dokter) terkena sakit biasa,” kata Evi, Sabtu (1/2/2025).
Namun sayang, penyakit yang dianggap biasa itu meninggalkan nyeri berminggu-minggu. Hal tersebut dirasakan Evi dan beberapa warga lain yang sempat terserang penyakit serupa virus cikungunya tersebut.
Sebagai informasi, cikungunya merupakan virus penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini memicu demam tinggi, nyeri sendi hebat, serta ruam di kulit. Penderitanya sering kali mengalami kesulitan bergerak akibat rasa sakit yang menetap berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Gejala cikungunya sering disalahartikan sebagai demam berdarah. Namun, tak seperti demam berdarah yang ditandai dengan pendarahan, cikungunya lebih identik dengan nyeri sendi yang menyiksa. Meski jarang berakibat fatal, penyakit ini dapat melumpuhkan aktivitas sehari-hari.
“Hari pertama demam tinggi, hari kedua sakit pegel linu. Hari ketiga memang agak mendingan, lalu hari keempat muncul bintik-bintik. Ada juga yang engga. Selanjutnya nyisain pegal-pegal. Hingga sekarang,” ucapnya
Hal serupa pun dialami seorang warga lain, Cici (49), dirinya masih merasakan nyeri dan ngilu sekujur badan. Setelah sempat terserang penyakit bergejala cikungunya tersebut, kondisi tubuh Cici masih belum prima seperti sedia kala. Adapun penyakit ini dirasakan sejak Desember tahun lalu.
Pada mulanya rasa ngilu dialami bagian kaki Cici. Lalu dirinya terserang demam hingga mual. Setelah nyeri menyerang badan, ruam atau bintik-bintik sempat muncul di tubuh Cici.
“Dulu gerak dan jalan susah. Sakit. Sekarang masih ada kerasa. Kami enggak tahu, apakah ini harus ada pencegahan, enggak? Tapi sejauh ini belum ada tindakan,” katanya
Sementara itu, Ketua RW09, Ika (59) mengaku sudah melaporkan kondisi yang dialami warganya kepada Puskesmas Kelurahan Pelindung Hewan.
Permintaan untuk fogging atau upaya mencegah tersebarnya jentik nyamuk juga sudah diajukan dirinya. Namun, pihak puskesmas menilai hal itu tidak akan berjalan efektif.
“Sakitnya itu, kadang-kadang bikin susah berdiri. Banyak (warga laporan). Ada yang ke dokter, ada yang enggak juga. Kata dokter terserang virus. Kita nanya ke dokter, enggak usah fogging juga. Mending bersih-bersih,” ungkapnya
Ika mengatakan, intinya, warga diminta harus bersih-bersih guna mencegah sebaran virus penyakit yang memiliki gejala seperti cikungunya tersebut. Mengingat, kondisi yang dialami warga sudah terjadi sejak Desember tahun lalu.
BACA JUGA: 5 Cara Mudah Atasi Bekas Gigitan Nyamuk, Bisa Pakai Es Batu
“Sakit (ngedrop) cuman tiga hari. Tapi penyakit pegel dikeluhkan warga masih terasa. Pihak puskesmas juga sudah tahu, dokter menyuruh bersih-bersih biar mencegah nyamuk,” ujarnya
Namun Ika memastikan, kondisi saat ini yang dirasakan warganya terus membaik.
“Alhamdulillah sekarang sudah agak menurun. Warga yang semula terkena penyakit berangsur-angsur pulih, tapi masih ada yang mengeluh rasa nyeri,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)