BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebanyak 113 siswa di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, gagal daftar masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akibat terjadinya kelalaian pihak sekolah.
Dilansir dari akun instagram @hipontianak, peristiwa ini memicu aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh siswa-siswi sekolah tersebut. Tak hanya itu, kekecewaan juga dirasakan oleh orang tua dan pihak pendidikan setempat.
Siswa yang telah memenuhi kriteria prestasi akademik dan non-akademik, serta telah bertekad mengikuti jalur SNBP, merasa kecewa setelah diberitahukan bahwa pendaftaran mereka tidak diproses.
Hal ini disebabkan oleh kelalaian dalam memverifikasi dokumen yang disyaratkan, yang seharusnya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk sebagai operator di sekolah tersebut.
Berdasarkan beberapa sumber, kasus ini berawal dari ketidakterpenuhinya salah satu persyaratan penting dalam pendaftaran SNBP.
Dalam SNBP tentunya sekolah wajib melakukan registrasi terlebih dahulu melalui portal SNPMB Kemdikbud. Setelah itu, pihak sekolah juga perlu mengisi rapor siswa eligible di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dengan benar dan lengkap.
Namun sangat disayangkan, persayaratan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak sekolah SMAN 1 Mempawah. Kelalaian ini juga mendapatkan komentar dari Dinas Pendidikan setempat.
Dilansir dari laman Kalbaronline.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, sudah melayangkan surat teguran tertulis kepada kepala sekolah maupun operator sekolah di SMAN 1 Mempawah atas kelalaian mereka dalam mengisi PDSS.
“Kita telah buat surat teguran terlebih dahulu karena mereka (Operator Sekolah) lalai dalam pengisian data siswa,” ujar Rita.
BACA JUGA: Daftar SMA Swasta Terbaik di Bandung Berdasarkan Nilai UTBK
Sementara itu, pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf dan akan bertanggungjawab memberikan kompensasi dengan membiayai siswa-siswi eligible untuk mengikuti program bimbingan belajar (Bimbel).
Bimbel tersebut selama tiga bulan sebagai persiapan untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Tentunya, kejadian ini juga bukan pertama kalinya terdengar, namun keterlambatan finalisasi PDSS juga pernah terdengar di beberapa sekolah.
Maka dari itu, peristiwa ini harus dijadikan sebagai pelajaran penting bagi semua pihak terkait dalam memahami pentingnya koordinasi dan akurasi dalam menjalankan proses administratif pendidikan.
Terakhir, begitu banyak harapan dari ratusan siswa-siswi untuk bisa memiliki kesempatan masuk ke PTN dan jurusan yang menjadi cita-cita mereka tanpa melalui tes (SNBP), namun sangat memprihatinkan jika kesempatan itu harus terkubur hanya karena sebuah kelalaian.
(Magang UIN SGD/Lia Reliya Berliana-Aak)