BANDUNG,TM.ID: Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Kota Bandung menggelar kejuaraan antar klub Gateball se-Kota Bandung di lapangan Bikasoga Jalan Suryalaya Kota Bandung, Minggu-Senin (6-7 /8/2023).
Ketua Pergatsi Kota Bandung Gandung Laksmana menyebutkan, sebanyak 26 klub yang mengikuti kejuaran Pergatsi Kota Bandung 2023.
“Seiring bertumbuhnya klub dalam organisasi ini juga mendorong agar Pergatsi terus berkembang. Kejuaraan ini merupakan mandatori yang harus dilaksanakan,” kata Gandung melalui sambungan telepon, Minggu (6/8/2023).
Menurut ia, saat ini perkembangan olahraga Gateball di Kota Bandung sendiri terus berkembang. Ia juga mengungkapkan, saat ini klub Pergatsi Kota Bandung menjadi pengurus cabang Gateball terbesar di Indonesia.
“Kota Bandung menjadi klub yang terbanyak se-Indonesia,” ujarnya.
kejuaraaan kali ini, kata ia merupakan rangkaian agenda tahunan yang dilaksanakan Pergatsi Kota Bandung.
“Ini yang kedua kali, sebagai agenda rutin Pergatsi Kota Bandung,” katanya.
Gandung juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong Gateball bisa dipertandingkan di tingkat internasional.
“Kalau kejuaran skala regional, Porda, PON dan Nasional sudah berjalan. Kita lagi perjuangkan untuk kejuaraan internasional, ” kata Gandung.
Sekilas Tentang Gateball
Gateball dicetuskan pertama kali oleh Eiji Suzuki di Hokkaido Jepang pada tahun 1947, merupakan hasil modifikasi terhadap permainan Croquet yang berasal dari benua Eropa, sebagian informasi menyebutkan berasal dari Perancis, namun sebagian lainnya menyebutkan berasal dari Inggris.
Pada masa itu industri karet Jepang mengalami penurunan produksi yang sangat parah, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar utama untuk kebutuhan berbagai peralatan permainan olahraga terutama untuk membuat bola.
Suzuki yang saat itu bekerja pada industri perkayuan di utara pulau Hokkaido, menyadari bahwa melimpahnya pasokan kayu dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi kekurangan karet dan kayu dapat digunakan untuk membuat peralatan permainan crocquet yang mulai dikenal di Jepang yaitu untuk membuat bola dan palu dari bahan dasar kayu.
Dalam ketekunannya, Suzuki memodifikasi aturan permainan crocquet dan menciptakan permainan baru yang dinamakan gateball (Jepang: , geeto booru) sebagai permainan bagi para kaum muda.
Gateball mulai populer pada akhir tahun 1950-an, berkat jasa seorang instruktur pendidikan jasmani yang memperkenalkan gateball kepada kaum perempuan dan kelompok-kelompok masyarakat Kumamoto City yang telah lanjut usia.
Pada tahun 1962, terbentuklah Asosiasi Gateball Kumamoto yang kemudian merumuskan seperangkat aturan permainan yang bersifat lokal. Pola permainan ini menjadi lebih dikenal secara nasional setelah didemonstrasikan pada pertemuan kebugaran nasional di Kumamoto pada tahun 1976.
Dalam waktu yang relatif singkat, popularitas gateball mulai dikenal oleh kalangan pejabat pemerintah daerah berkat adanya perwakilan dari kelompok warga yang sudah lanjut usia memperkenalkannya ke seluruh negeri. Pada tahun 1984, didirikanlah Japan Gateball Union (JGU) dengan ketua perdananya Ryoichi Sasakawa.
Pada tahun itu, JGU mulai lebih mengembangkan peraturan permainan dan menyelenggarakan kejuaraan gateball tingkat nasional untuk pertama kalinya. Tahun berikutnya, JGU bersama dengan beberapa perwakilan negara yang telah mengenal permainan gateball antara lain dari Tiongkok, Korea Selatan, Brasil, Amerika Serikat, dan Cina Taipei membentuk World Gateball Union (WGU).
Gateball adalah olahraga permainan yang menggunakan pemukul (stick) dan dimainkan oleh 2 tim yang masing-maisng beranggotakan 5 pemain. Gateball pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1995 di Bali yang kemudian menyebar ke Depok, Jakarta, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Gateball dimainkan di lapangan rumput berukuran 15×20 meter. Permainan ini menggunakan 10 bola berdiameter 7,5 cm yang terbuat dari syntetic resin dengan pemukul berbentuk palu berukuran kepala stick 18-24 dan berdiameter 3,5-5 cm.
Permainan gateball berlangsung dalam 30 menit secara bergantian berdasarkan urutan nomor bola. Setiap bola harus melalui 3 gawang dari arah depan secara berurutan dan berakhir mengenai pin yang ada di tengah lapangan.
Indonesia sendiri mulai bergabung secara resmi dengan World Gateball Union (WGU) pada tanggal 21 Agustus tahun 2013 sebagai negara anggota ke-17 melalui persetujuan dari 43 anggota pemilik suara.
(Budis)