Kebiasaan Ngupil, Jadi Faktor Alzheimer?

Kebiasaan ngupil
(Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kebiasaan sepele seperti ngupil, ternyata dapat berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius. Sebuah penelitian menunjukan ngupil, menjadi salah satu faktor Alzheimer.

Temuan yang menggemparkan publik ini, dipublikasikan dalam The American Journal of Medical Sciences yang mengungkap kebiasaan ngupil dapat menjadi faktor risiko signifikan dalam perkembangan penyakit Alzheimer.

Ngupil dan Alzheimer

Studi tersebut menganalisis metadata dari 10 penelitian sebelumnya, yang menemukan bahwa bakteri dan patogen berbahaya bisa masuk ke rongga hidung melalui jari saat ngupil.

Kabar buruknya, patogen ini tidak hanya berhenti di rongga hidung, melainkan mampu menjalar hingga ke otak, memicu peradangan yang berpotensi merusak sel-sel otak. Seiring waktu, kerusakan ini bisa berkembang menjadi penyakit Alzheimer.

Beberapa patogen yang menjadi fokus penelitian antara lain virus herpes, virus corona, bakteri penyebab pneumonia, dan jamur Candida albicans. Patogen tersebut diketahui dapat bergerak melalui saraf olfaktori, saraf yang menghubungkan hidung dengan otak.

Peradangan dan Penumpukan Protein Amiloid-Beta

Peradangan yang disebabkan oleh masuknya bakteri melalui rongga hidung ke otak, lambat laun merusak jaringan otak. Penelitian ini juga mencatat, otak merespons infeksi dengan menghasilkan protein amiloid-beta dalam jumlah besar.

Gumpalan atau plak protein ini, menurut para ahli, mirip dengan temuan pada penderita Alzheimer. Proses inilah yang menjadikan kebiasaan ngupil sebagai faktor risiko potensial untuk penyakit Alzheimer.

“Beberapa patogen yang menyerang otak melalui epitel hidung telah lama dikaitkan dengan Alzheimer, dan sering diisolasi selama analisis post-mortem,” kata peneliti dalam studi tersebut, mengutip The Independent, Selasa (17/9/2024).

“Studi ini menunjukkan bahwa mengupil bisa menjadi faktor risiko signifikan dalam perkembangan Alzheimer,” tambahnya.

Penelitian Pendukung dan Temuan Lanjutan

Temuan ini mendapat dukungan dari riset yang terbit dalam jurnal Scientific Reports pada tahun 2022, yang menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae, penyebab pneumonia, dapat masuk ke otak melalui saraf olfaktori setelah terjadi kerusakan epitel hidung.

Penelitian yang dilakukan pada tikus tersebut menunjukkan kerusakan pada jaringan halus di hidung akibat ngupil memudahkan bakteri untuk masuk ke otak dan menyebabkan infeksi saraf yang lebih parah.

Ketika jaringan epitel di sepanjang rongga hidung rusak, bakteri penyebab penyakit dapat menjalar lebih cepat, memperparah infeksi. Sebagai tanggapan terhadap infeksi, otak menghasilkan lebih banyak protein amiloid-beta, protein yang terkait erat dengan pembentukan plak pada penderita Alzheimer.

“Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung masuk melalui hidung ke otak, yang kemudian memicu patologi serupa dengan Alzheimer,” ujar James St John, ahli saraf dari Griffith University di Australia, mengutip dari Science Alert, Selasa(17/9/2024).

Penelitian Lebih Lanjut pada Manusia

Meski hasil penelitian ini cukup mengkhawatirkan, para peneliti menekankan perlu adanya lebih banyak studi berbasis kasus pada manusia untuk memahami lebih dalam hubungan antara kebiasaan ngupil dan Alzheimer.

Penelitian yang lebih komprehensif akan membantu memperjelas seberapa besar risiko yang akan timbul dan bagaimana kebiasaan ini benar-benar berdampak pada perkembangan penyakit neurodegeneratif ini.

BACA JUGA: 12 Manfaat Buah Ciplukan, Bisa Mencegah Alzheimer

Penemuan mengani kebiasaan ngupil yang dapat menyebabkan Alzheimer ini, menjadi peringatan untuk tidak menyepelekan kebiasaan-kebiasaan yang terlihat sederhana.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesatria Bengawan Solo
Kesatria Bengawan Solo Tunjuk Mantan Pelatih Timnas Basket sebagai Nakhoda Baru
Real Madrid dan Bayern
Terungkap, Neymar Nyaris Gabung Real Madrid dan Bayern Sebelum ke Barcelona
Saddil Ramdani
Saddil Ramdani Angkat Bicara Soal Kemungkinan Dipanggil Timnas Indonesia
Kementerian ESDM Wajibkan Kontrak Ekspor Batu Bara Gunakan HBA
Kementerian ESDM Wajibkan Kontrak Ekspor Batu Bara Gunakan HBA
DJP Terbitkan Kebijakan Penghapusan Sanksi Administratif Terkait Coreta
DJP Terbitkan Kebijakan Penghapusan Sanksi Administratif Terkait Coretax, Ini Detailnya
Berita Lainnya

1

Rayakan Kebersamaan di Grand Hotel Preanger Dengan Iftar Buffet “Semarak Kuliner Ramadan”

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh Besok 1 Maret

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Sritex Tutup Total, Hari Ini 8.400 Karyawan Terakhir Kerja
Headline
Antisipasi Dampak PHK Sritex
Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini
awal puasa ramadhan-2
Wamenag Prediksi Idulfitri 2025 Bakal Bareng Lagi
diskon tarif pesawat dan jalan tol
Prabowo Siapkan Diskon Tarif Pesawat dan Jalan Tol Untuk Mudik 2025
Harga Emas Awal Ramadhan Turun
Cek, Harga Emas Awal Ramadhan Turun Rp6.000 jadi Rp1,672 Juta Per Gram

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.