BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Meskipun beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi saat sudah matang menjadi nasi, tapi ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan makan beras yang masih mentah.
Apakah kebiasaan makan beras mentah ini aman? simak penjelasannya di bawah ini.
Jika Anda salah satu dari beberapa orang yang memiliki kebiasaan makan beras, ketahuilah kalau makan beras mentah merupakan kebiasaan yang tidak sehat dan bukan hal yang wajar.
Tidak jarang, mengonsumsi makanan tidak matang dapat mengarah pada pica, yakni suatu kondisi kelainan makan.
Penyebab pica tidak sepenuhnya diketahui secara pasti. Akan tetapi, hal ini dapat berkaitan dengan kebiasaan masa kecil yang terus dilakukan hingga dewasa.
Contoh kebiasaan tersebut yaitu seorang anak yang penuh dengan rasa penasaran, kerap kali memasukkan benda di sekitarnya ke mulut, termasuk beras mentah. Selain itu, stres, autisme, malnutrisi, atau kondisi hamil juga dapat menjadi pemicu pica.
Meski merupakan kebiasaan makan tidak sehat, ada beberapa orang yang menyukai makan beras mentah. Mungkin alasannya karena beras memiliki tekstur yang keras dan hambar. Rasanya ini berbeda dengan nasi putih atau nasi merah yang lembut dan sedikit manis.
US Department of Agriculture memang menyebutkan beras mengandung protein, serat, kalsium, kalium, fosfor, magnesium, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan tubuh.
Akan tetapi, konsumsilah beras yang sudah dimasak menjadi nasi untuk mendapatkan manfaat dari kandungan zat gizinya dan menghindari bahaya makanan mentah. Apa saja bahayanya?
Bahaya akibat makan beras mentah
Makan beras mentah bukannya memberikan manfaat, melainkan efek samping yang merugikan bagi tubuh. Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi jika Anda punya kebiasaan mengonsumsi beras mentah.
1. Keracunan makanan
Konsumsi beras mentah dapat meningkatkan risiko keracunan makanan. Alasannya, karena beras dapat menampung bakteri berbahaya, seperti Bacillus cereus (B. cereus).
Bacillus cereus merupakan jenis bakteri yang banyak ditemukan di tanah dan dapat mencemari beras mentah. Bakteri ini dapat membentuk spora, yang berfungsi sebagai perisai agar B. cereus dapat bertahan saat dimasak.
Namun, bakteri ini umumnya tidak menjadi masalah pada nasi yang baru dimasak karena suhu tinggi dapat meminimalkan pertumbuhannya.
Sementara pada beras mentah yang tidak disimpan dengan benar, suhu yang lebih dingin dapat mendorong pertumbuhan bakteri.
Keracunan akibat makan beras mentah dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kram perut, atau diare dalam waktu 15 – 30 menit setelah dikonsumsi.
2. Gangguan pencernaan
Beras mentah memiliki beberapa senyawa yang dapat menyebabkan masalah pencernaan. Salah satunya lektin, yakni sejenis protein yang bertindak sebagai insektisida alami.
Lektin terkadang disebut sebagai antinutrien karena dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Manusia tidak dapat mencerna lektin, sehingga lektin melewati saluran pencernaan tanpa perubahan dan dapat merusak dinding usus.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti diare dan muntah. Untungnya, sebagian besar lektin akan hilang jika beras dimasak hingga matang.
3. Masalah kesehatan lainnya
Makan beras mentah dalam jumlah besar akibat pica telah dikaitkan dengan efek samping berikut:
- Tubuh kelelahan karena energi yang didapat tidak mencukupi.
- Kerusakan gigi karena tekstur beras yang keras bisa membuat kerja gigi jadi lebih berat.
- Anemia defisiensi besi yang menyebabkan rambut rontok, tubuh mudah memar dan lelah, serta kulit pucat.
BACA JUGA: Mengenal Penyakit Anemia Aplastik yang Diderita Komika Babe Cabita
Jika Anda sudah terlanjur memiliki kebiasaan makan beras mentah, berusahalah untuk tidak meneruskan kebiasaan ini, karena kebiasaan memiliki bahaya untuk kesehatan Anda.
(Virdiya/Aak)