BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Agam dan Rizky, anak dari korban penembakan bos rental oleh oknum TNI yang terjadi di rest area Tol Tanggerang memberi penjelasan lengkap koronologi kasus penggelapan mobil yang berujung pada tewasnya bos rental tersebut.
Dalam podcast yang diunggah pada Rabu, (8/1/2024) di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Agam dan Riski menjelaskan peristiwa ini bermula pada saat ada permintaan sewa sebuah mobil Brio dari Ajat Supriatna.
Kemudian setelah disewakan, dua dari tiga GPS mobil yang disewakan terebut mendadak mati. Merasa curiga, pihak rental pun mengejar keberadan mobil tersebut ke daerah Saketi Pandeglang, karena mendapat informasi dari GPS mobil yang tersisa.
Setelah sampai di lokasi, ayah korban mendatangi oknum pelaku tersebut di dalam mobil. Namun, malah menerima ancaman penembakan dari oknum pelaku.
“Saat di Saketi Pandeglang, ayah saya sama tim memportal mobil tersebut dan langsung bertanya kepada pelaku. Tapi ayah saya langusng ditodongkan senjata,” ujar Agam.
Tidak lama dari ancaman penembakan tersebut, sebuah mobil sigra tiba-tiba menabrak tim rental mobil tanpa sebab, Agam dan Riski menduga bahwa mereka adalah satu komplotan.
Kemudian mereka mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan. Namun sayangnya permintaan tersebut ditolak oleh petugas.
Polisi beralasan tidak memiliki LP (Laporan Polisi). Polisi Cinangka hanya memberikan saran agar pihak rental mengambil sendiri mobil tersebut dan nantinya dapat dibawa ke Polsek Cinangka.
“Setelah kita mendapatkan penolakan, lalu kita mendapatakan saran dari petugas piket saat itu, agar kita mengambil mobil sendiri Jika sudah bisa mengambil mobil tersebut baru dibawa ke Polsek Cinangka,” ujar Rizky.
BACA JUGA: Soal Penembakan Bos Rental Mobil, Penasihat Kapolri: Prosedur Harus Diutamakan
Karena permintaan pendampingan ditolak, mereka pun berinisiatif untuk mengambil mobil Brio tersebut secara mandiri. Kemudian mereka kembali mengejar mobil tersebut ke Tol Tangerang Km 45, karena kembali mendapatkan infomasi dari GPS mobil yang dibawa kabur tersebut.
Setelah tiba di lokasi, oknum pelaku langsung ditarik dan diintrogasi. Namun, tiba-tiba mobil Sigra kemabali mendatangi mereka, lalu tanpa peringatan apapun, pengemudinya langsung menembakkan pistol ke arah mereka. Terdengar empat kali tembakan dan mengenai dua orang
“Tidak ada peringatan sama sekali, langsung empat kali tembakan dan hampir juga mengenai kuping saya. Setelah itu saya langsung melarikan diri mencari pertolongan, tapi tidak ada yang mau menolong karena pada ketakutan juga,” tutur Rizky.
Setelah kejadian penembakan, oknum pelaku tersebut semuanya langsung melarikan diri dari tempat kejadian. Aksi penembakan tersebut mengakibatkan dua orang korban, yaitu seorang tim rental yang dilarikan ke rumah sakit dan ayah dari Agam dan Rizky sendiri yang langsung meninggal di tempat.
(Magang UIN SGD/Muhamad Herdian-Aak)