BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk mengusut kasus demo anarkis di depan Kantor Bupati Pati, kemarin (14/8/2025). Dalam demo tersebut, pembakaran dan perusakan sejumlah fasilitas dilakukan massa aksi unjuk rasa yang menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya.
“Mungkin karena kemarin juga ada kegiatan-kegiatan pembakaran dan sebagainya saya minta untuk jajaran mendalami terkait dengan hal-hal yang tentunya tidak kita inginkan itu terjadi di lapangan,” ucap Sigit di Gudang Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Lebih lanjut Dia menerangkan, secara umum situasi aksi unjuk rasa tetap bisa dikendalikan oleh aparat kepolisian. Masyarakat yang melakukan aksi demo sudah diterima dengan baik oleh anggota DPRD Pati, bahkan bertemu Sudewo secara langsung.
Baca Juga :
Bukan Hanya Pati, Kota dan Kabupaten Ini Juga Disebut Naikkan Pajak PBB
DPRD Pati Setujui Hak Angket, Buka Jalan Pemakzulan Bupati Sudewo
Sigit mengklaim bahwa sempat terjadi diskusi peserta demo dengan anggota DPRD. Polri pun memfasilitas dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk melaksanakan penyampaian pendapat.
“Namun pesan saya tolong dilaksanakan dengan tertib. Karena Polri tidak akan menghalangi. Kami bahkan memfasilitasi, kami bahkan membantu melakukan mediasi. Oleh karena itu manfaatkan saluran dan aturan undang-undang yang ada dengan baik,” ungkap Sigit.
Lebih lanjut, Sigit mengimbau agar masyarakat melaksanakan penyampaian pendapat dengan tertib. Aparat keamanan dipastikan akan terus memfasilitasinya.
Sementara itu di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Artanto, menyampaikan hingga tadi malam sudah menangkap 22 orang yang dianggap sebagai provokator dalam aksi demo tersebut. Kendati demikian semuanya sudah dilakukan pemulangan kepada pihak keluarga dan koordinator lapangan.
“Malam hari tadi sudah dilakukan pendataan dan pemeriksaan serta pembinaan kepada yang bersangkutan. Ke-22 orang tersebut sudah dikembalikan ke korlap dan keluarganya,” tutur Artanto. (_usamah kustiawan)