BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Malam Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa di bulan suci Ramadhan, yang kerap disebut malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lalu, kapan tepatnya malam Lailatul Qadar?
Malam Lailatul qadar menjadi malam yang paling didambakan setiap umat Islam. Lailatul Qadar banyak diyakini terjadi di antara 10 hari terakhir Ramadan. Namun para ulama berbeda pendapat mengenai waktu malam seribu bulan di bulan Ramadaan ini.
Mengutip penjelasan pada laman resmi MUI, para ulama ketika berbicara tentang tepatnya Lailatul Qadar ini tiba, sampai saat ini masih menjadi perdebatan karena adanya perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat ini bukan karena para ulama tidak mampu mendapatkan dalil, justru karena tidak ada dalil yang secara tegas menyebutkan waktu terjadinya Lailatul Qadar.
Adanya perbedaan pendapat itu, Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Shafa Lc MA menjelaskan bahwa berdasarkan pendapat yang kuat, malam Lailatul Qadar terjadi pada 27 Ramadan.
BACA JUGA: Keistimewaan dan Makna Lailatul Qadar, Malam Ampunan Penuh Pahala
Dalil yang menjadi dasar pendapat tersebut merujuk pada hadist Nabi Saw:
”Barang siapa yang mencarinya, maka carilah di malam ke-27.” (HR. Ahmad).
KH Nadjamuddin mengatakan, sebagian ulama berpendapat alasan memilih malam ke-27 karena menghitung dari huruf Lailatul Qadar yang terdiri dari 9 haruf.
“Dalam Al-Qur’an disebut sebanyak tiga kali, maka Lailatul Qadar datang pada tanggal 27 Ramadhan,” terang KH Nadjamuddin dalam ceramahnya di kanal YouTube MUI Sulsel.
Di Masjidil Haram sendiri dapat disaksikan di Malam ke 27 Ramadan para jamaah berbondong-bondong datang, yang tidak seperti malam lainnya.
“Ini menunjukan bahwa malam ke 27 merupakan pendapat terkuat,” katanya.
Kendati demikian, KH Nadjamuddin mengimbau agar umat Islam tetap menghidupkan malam Ramadhan dengan banyak ibadah dan beramal, terutama di sepuluh malam terakhir.
“Bukan saja orang yang mendapatkan Malam Qadar yang mendapatkan pahala saja tapi semua kaum Muslimin yang beribadah pada malam itu akan mendapatkan pahalanya, ” pungkasnya.
(Aak)