Jumlah Kematian Akibat DBD Capai 5 Persen di RSHS

Penulis: Rizky

DBD RSHS
Gedung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. (Rizky/Teropongmedia.id)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung masih belum menurun. Data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat, ada sebanyak 2.215 kasus pada akhir Maret 2024.

Angka tersebut mengindikasikan, kasus DBD tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan catatan pada tahun sebelumnya. Hal itu dilihat dari perbedaan angka pada periode yang sama, minggu kedua bulan Maret.

Pada tahun 2023, kasus DBD mencapai 1.865 orang yang terinfeksi. Namun sekarang di tahun 2024 sampai dengan minggu kedua bulan Maret, ini sudah mencapai 1.741.

Selain berdasarkan data Dinkes Kota Bandung, penyebaran kasus DBD pun menjadi bagian dari sepersekian persen yang mengakibatkan kematian di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.

Div Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSUP Dr Hasan Sadikin, Anggraini Alam mengatakan, dalam 3 bulan terakhir sekitar ada sekitar 3 sampai 5 persen, yakni angka kematian pasien yang disebabkan kasus DBD.

“Dalam tanda kutip memang begitu keadaannya, dengue kalau sudah amat berat, terlambat ditanganinya. Angka kematiannya sebenarnya bisa fifty fifty,” kata Anggraini, Jumat (5/4/2024).

BACA JUGA: Pj Wali Kota Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada DBD, Kasus masih Tergolong Tinggi

Ia menyebut, kasus DBD di RSHS memang tidak ada lonjakan. Namun kasus DBD tersebut memang mengalami kenaikan di Kota Bandung.

“Kasus (DBD) di RSHS memang kami melihat tidak ada suatu lonjakan yang hingga mencapai penuh untuk tingkat BOR rawat atau emergency. (Tapi) bukan berarti (kasus) ini sedikit, memang terjadi peningkatan dari kasus dengue,” kata dia.

Tak hanya itu, kata dia, pada akhir Maret lalu ada sebelas pasien yang dirawat karena menderita kasus DBD. Kondisi pasien paling berat apabila mengalami syok yang berkepanjangan. Termasuk mengalami pendarahan hingga gangguan saluran cerna.

“Bisa kejang-kejang, tidak sadarkan diri, bisa mengenai ginjalnya. Hal yang demikian kami rawat, alhamdulillah sebagian besar ini bisa diselamatkan. Namun, kematian tetap ada,” ujarnya.

Adapun dominasi kematian yakni mencapai 75 persen diantaranya anak-anak dari umur 0 sampai 14 tahun sekitar 50 persen, sedangkan umur 15 sampai 44 tahun sekitar 30 persen.

“Dominasi untuk kematian 75 persen anak-anak 0 sampai 14 tahun. Kalau angka kejadian untuk anak 0-14 tahun itu sekitar 50 persen. Sedangkan sekitar 30 persennya adalah usia 15-44 tahun. Jadi memang dengue di Indonesia menyerang yang muda,” pungkasnya.

 

(Rizky/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.