Juara Dunia Tujuh Kali Lewis Hamilton Ungkap Caranya Bangkit dari Keterpurukan

Penulis: usamah

Juara Dunia Tujuh Kali Lewis Hamilton
Juara Dunia Tujuh Kali Lewis Hamilton (Intsgram @lewis hamilton)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lewis Hamilton  Juara dunia tujuh kali bersama Mercedes, mengungkapkan cara yang ia lakukan untuk bangkit dari keterpurukan, hingga akhirnya berhasil berdiri di podium teratas di Silverstone, setelah 945 hari lamanya terus kesulitan menemukan performanya.

“Semuanya itu tergantung dengan kekuatan pikiran. Bagaimana kita menjaga kewarasan, mencoba mempelajari hal-hal baru. Pada akhirnya, semuanya juga kembali pada kegigihan, dedikasi, dan kerja keras. Semua itu membuahkan hasil,” ungkap Hamilton, dikutip dari laman resmi Formula 1, Jumat.

Setelah diperkenalkannya era turbo-hybrid pada 2014, Mercedes menikmati dominasi dalam olahraga tersebut yang membuat Hamilton memenangkan gelar di setiap musim.

Namun, dominasi tersebut direbut oleh Red Bull setelah peraturan teknis baru diperkenalkan pada 2022. Mercedes menghadapi masalah dengan mobil mereka dan Hamilton mengalami periode tanpa kemenangan selama lebih dari 900 hari.

“Saya pikir saya belajar bahwa hidup benar-benar tentang seberapa banyak rasa sakit yang dapat Anda alami dan terus maju,“ kata Hamilton.

“Bukan bagaimana Anda jatuh, tetapi bagaimana Anda bangkit. Bagaimana Anda terus berusaha setiap hari, dan bagaimana Anda terhubung dengan orang-orang yang bekerja dengan Anda,” ujarnya menambahkan.

Di samping itu, Hamilton menyebutkan cara lain yang menurutnya telah membuatnya berkembang.

“Saya mungkin belajar menjadi rekan setim yang lebih baik dalam periode waktu ini karena kami memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada komunikasi,” kata pembalap Inggris tersebut.

BACA JUGA: Red Bull Dominasi F1 GP Jepang setelah Max Verstappen Sukses Merebut Kemenangan

Merenungkan lebih jauh kemenangan gemilang di hadapan pendukung tuan rumah di Silverstone, yang juga menandai rekor kemenangan kesembilan di lintasan bagi Hamilton, ia pun mengakui bahwa kemenangan itu telah membantunya untuk “bangkit kembali”.

“Sungguh luar biasa bisa melakukannya di rumah, di negara asal saya, bersama keluarga saya. Balapan terakhir di Mercedes di Silverstone. Itu tidak mungkin lebih ajaib,” kata Hamilton.

 

(Usk)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gunung dukono erupsi
Gunung Dukono Erupsi 2 Kali Pagi Ini, Aktivitas di Level Waspada
kartu nikah digital
Simak, Cara Membuat Kartu Nikah Digital 2025!
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.