BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Juara dunia MotoGP, Jorge Martin, akhirnya resmi bertahan bersama Aprilia Racing untuk musim 2026. Kepastian ini ia sampaikan dalam konferensi pers tunggal di Automotodrom Brno, Kamis (17/7/2025), menjelang gelaran MotoGP Ceko akhir pekan ini.
Sebelumnya, Martin sempat berencana mengaktifkan klausul kontraknya yang memungkinkan dirinya keluar lebih awal dari Aprilia jika gagal tampil sebagai kandidat juara dalam enam seri pertama musim 2025. Akan tetapi, cedera berat dan tiga kecelakaan beruntun membuatnya absen panjang dan gagal menunjukkan performa maksimal.
Nama Martin sempat dikaitkan dengan tim Honda HRC Castrol, menggantikan Luca Marini yang kontraknya akan habis akhir musim ini. Namun, Manajer Tim Honda, Alberto Puig, menegaskan enggan membuka negosiasi selagi Martin masih terikat kontrak resmi dengan Aprilia.
Kisruh Kontrak dan Ancaman Hukum
Situasi sempat memanas ketika Aprilia menolak keinginan Martin untuk memutus kontrak. CEO Aprilia, Massimo Rivola, bahkan menyatakan tidak segan membawa persoalan ini ke ranah hukum jika Martin dan manajernya, Albert Valera, tetap bersikukuh hengkang.
Namun di sela balapan MotoGP Jerman pekan lalu, media Spanyol ramai mengabarkan bahwa Martin memutuskan bertahan. Kabar tersebut akhirnya dikonfirmasi langsung oleh Martin di Brno. Ini juga menjadi momen kembalinya ia ke lintasan setelah terakhir kali membalap di Qatar, April lalu.
“Beberapa bulan terakhir sangat berat bagi saya. Bukan ‘beberapa bulan’, melainkan 6 atau 7 bulan. Saya sangat menderita akibat cedera-cedera ini. Namun, saya senang ada di sini, senang bisa kembali ke atas motor MotoGP saya. Selain itu, saya juga senang bisa berkata bahwa saya akan lanjut (bekerja sama) dengan Aprilia pada 2026,” ujar Martin.
BACA JUGA:
Cedera Bahu, Maverick Vinales Dipastikan Absen di MotoGP Ceko 2025
Sempat Ragu Pada Diri Sendiri dan Aprilia
Dalam pernyataannya, Martin tak menutup fakta bahwa ia sempat meragukan masa depannya bersama Aprilia, terutama saat harus melewati proses pemulihan yang panjang.
“Saya punya banyak keraguan. Tak hanya soal masa depan saya, melainkan juga soal diri saya sendiri, soal banyak hal berbeda. Pada momen tersebut, saya harus ambil keputusan: mencoba bersama Aprilia di lebih banyak balapan atau mengaktifkan klausul itu, yang kita semua sudah ketahui,” tuturnya.
“Aprilia menolak, yakni tindakan yang saya hormati. Mereka hanya mencoba memperjuangkan hak mereka. Sejak itu, saya sendiri juga harus memperjuangkan apa yang saya rasa terbaik untuk diri saya sendiri, yakni pergi ke proyek lain. Saya bisa saja meneruskan perjuangan ini, tetapi dalam hidup, Anda harus mengambil beberapa keputusan, dan keputusan saya adalah bertahan di sini satu tahun lagi,” tutup Martin.
(Haqi/Budis)