BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Aktris pemenang Oscar, Jennifer Lawrence, menyampaikan pernyataan tegas mengenai konflik di Gaza saat menghadiri konferensi pers Festival Film San Sebastian, Jumat (26/9/2025).
Lawrence yang hadir untuk mempromosikan film terbarunya Die My Love sekaligus menerima penghargaan Donostia Award, menyebut kondisi di Gaza sebagai tragedi kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi.
“Saya ketakutan dan ini sangat memalukan. Apa yang terjadi tak kurang dari genosida, dan itu tidak bisa diterima,” kata Jennifer Lawrence, dikutip dari Variety, Sabtu (27/9/2025).
“Saya takut untuk anak-anak saya, untuk semua anak-anak kita,” tambhanya.
Meski moderator acara sempat mencoba menghentikan pertanyaan terkait Gaza, Lawrence tetap memilih untuk berbicara. Baginya, diam bukanlah pilihan dalam menghadapi tragedi kemanusiaan.
Selain soal Gaza, Lawrence juga menyinggung situasi politik di Amerika Serikat yang menurutnya semakin dipenuhi ketidakhormatan dan perpecahan.
“Anak-anak muda yang baru bisa memilih akan menganggap normal bahwa politik tidak punya integritas, politisi berbohong, dan tidak ada empati,” ujarnya.
Lawrence menegaskan bahwa artis bukanlah pihak yang harus memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan konflik dunia. Ia mendorong publik agar lebih fokus pada pihak yang memiliki kuasa nyata dalam pengambilan keputusan.
“Saya hanya ingin orang-orang fokus pada siapa yang benar-benar bertanggung jawab, dan hadir saat waktunya memilih,” tegasnya.
Baca Juga:
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Tentara ke Gaza dan Wilayah Lain
Demi Selamat dari Gaza, Pria Palestina Nekat Tembus Laut Tengah Pakai Jet Ski
Film Die My Love Disambut Meriah
Di luar pernyataan politiknya, Lawrence datang ke San Sebastian membawa film terbaru berjudul Die My Love, yang juga dibintangi Robert Pattinson. Film ini sebelumnya telah diputar di Festival Film Cannes dan mendapatkan standing ovation selama enam menit.
Die My Love bercerita tentang pergulatan batin seorang perempuan dalam menghadapi kehidupan pernikahan dan kejiwaan. Proyek ini mendapat sambutan hangat industri perfilman dunia, bahkan telah dibeli oleh Mubi dalam kesepakatan distribusi senilai sekitar Rp372 triliun.
Kehadiran Lawrence di San Sebastian pun menjadi sorotan, tidak hanya karena prestasinya di dunia film. Tetapi juga keberaniannya menyuarakan pendapat pribadi soal isu global yang tengah hangat diperbincangkan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)