BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengutarakan kekecewaanya atas insiden flare dan petasan pada laga Persib vs Persis di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu 24 Mei 2025 lalu.
Dalam insiden tersebut, sejumlah petugas keamanan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oknum penonton. Terhitung ada enam anggota Dalmas Polda Jabar yang harus dilarikan ke RS Sartika Asih karena mengalami luka-luka.
Laga yang seharusnya menjadi pesta kemenangan bagi Maung Bandung itu justru diwarnai insiden tak terpuji dari segelintir oknum suporter. Umuh sangat geram dan langsung menjenguk korban untuk memberi dukungan agar bisa lekas pulih.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Tadi saya sudah menjenguk langsung para korban di rumah sakit. Ada yang luka di kepala karena lemparan benda keras, bahkan ada yang terkena air keras,” kata Umuh Muchtar.
Kata Umuh, pelanggaran-pelanggaran ini perlu ditindak tegas. Apalagi ini sudah masuk ke ranah kriminal dan tak bisa dibiarkan.
Baca Juga:
2 Perempuan Berkaos Persib Bandung Tewas Setelah Ikut Konvoi
Usai Konvoi Persib, Farhan Apresiasi Lintas Sektor dan Petugas Kebersihan
“Salah satu korban bahkan mengalami luka serius di bagian vital. Ini sungguh di luar batas,” lanjut Umuh Muchtar.
Ia menambahkan bahwa euforia kemenangan seharusnya dirayakan dengan cara yang bijak, bukan dengan aksi yang membahayakan orang lain. Padahal bagi Umuh pertandingan tersebut sangatlah bersejarah dan sepantasnya dijaga oleh semua pihak.
“Kita sudah juara, tapi jangan sampai euforia merusak segalanya. Ini sangat menyedihkan,” tegas Umuh.
Selain itu, ada pun aksi tak terpuji lainnya yaitu pengrusakan fasilitas di Stadion GBLA setelah oknum penonton menerobos masuk ke lapangan. Pendiri PT Persib Bandung Bermartabat ini mengonfirmasi adanya kerusakan.
Akan tetapi hingga saat ini, Persib belum mengetahui secara pasti akan kerugian atas aksi tak terpuji itu. Ia pun mengaku belum mendapatkan laporan resmi mengenai jumlah kerugian.
“Saya belum tahu berapa nilai kerugian. Belum ada laporan yang masuk,” ujarnya. (RF/Usk)