BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penjabat Gubenur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, mengatakan situasi keamanan Jateng yang cukup kondusif mendatangkan sejumlah investor yang ingin menanamkan modal di Jateng.
Hal tersebut, ia sampaikan saat menerima kunjungan direksi Sunra. Sunra sendiri merupakan perusahaan produsen motor listrik asal China, yang telah memulai pembangunan pabriknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada hari Jumat (3/5/2024).
Nana menjelaskan bahwa kesepakatan investasi yang diumumkan oleh Sunra dalam acara Central Java Investment Business Forum tahun 2023 kemarin, terealisasi pada tahun 2024 ini.
Ia juga berharap, kehadiran perusahaan tersebut akan membawa berbagai manfaat bagi Jawa Tengah, termasuk penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi, pengetahuan dan mendorong pertumbuhan ekononi.
“Investasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jateng. Bisa dalam bentuk pekerjaan, syukur-syukur ada transfer teknologi dan transfer pengetahuan kepada masyarakat,” tutur Pj gubernur, di Kantor Gubernur Jateng, mengutip jatengprov, Minggu (5/5/2024).
Nana menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu menegaskan komitmennya dalam memberikan jaminan keamanan, dengan tujuan agar investor merasa aman dan nyaman.
Ketua Dewan Sunra, Zhang Chongshun, menyatakan bahwa Indonesia menjadi langkah awal Sunra dalam memperluas ke luar negeri. Sebelumnya, mereka telah melakukan survei di beberapa negara, tapi tidak mendapatkan kecocokan.
Salah satu faktor yang memengaruhi keputusan Sunra untuk memilih Jawa Tengah adalah keharmonisan masyarakatnya.
Zhang Chongsun menceritakan sejarah Sunra, dimulai dari produksi sepeda motor listrik dan sepeda listrik pada tahun 1997. Saat ini, mereka mengoperasikan lima basis produksi di China, dengan produksi tahunan mencapai 10 juta unit.
Untuk pabrik di Kendal, pada tahap awal (tahun 2025), mereka berencana untuk memproduksi 1 juta unit, dengan pasar yang dituju adalah Asia untuk memenuhi permintaan regional.
“Tahun 2025 di bulan Mei, rencananya sudah bisa berproduksi. Jadi pada saat produksi, kami akan pakai tenaga sekitar 1.500 orang, 95 persen memakai tenaga lokal,” kata Zhang Chongshun.
Selain mempekerjakan pekerja lokal, mereka juga berencana menggunakan bahan baku yang berasal dari Indonesia.
Sebagian besar bahan baku untuk komponen utama sudah dapat ditemukan di Indonesia, namun ada beberapa bagian kecil yang masih perlu diimpor.
Sunra juga berencana untuk mengundang pabrikan yang memproduksi komponen yang diperlukan untuk berinvestasi di Indonesia.
“Ada komponen-komponen yang sementara masih perlu impor. Karena itu, rencananya di tahun depan, kami akan ajak pabrik yang bikin komponen itu, investasi di sini,” jelasnya.
BACA JUGA: Wujud Jetour X70P, Penantang dari China Menuju Indonesia
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, nilai investasi di wilayah ini terus mengalami peningkatan signifikan.
Pada tahun 2023, nilai investasi mencapai Rp77,02 triliun, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat Rp68,4 triliun, dan jauh lebih tinggi dari tahun 2021 yang hanya mencapai Rp59,79 triliun.
(Vini/Aak)