JAKARTA,TM.ID: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Menyatakan, menemukan solusi terbaik terkait kisruh lahan untuk proyek Rempang Eco City.
Bahlil menjelaskan, solusi tersebut akan menjamin hak serta budaya masyarakat setempat.
Kalaupun terjadi relokasi, Bahlil menyebut masyarakat masih akan ditempatkan di wilayah Rempang.
BP Batam sendiri menyatakan sudah ada ganti untung bagi warga lokal terkait dengan proyek Rempang Eco City tersebut. Di antaranya adalah rumah dan lahan.
BACA JUGA : Polri Kirim 400 Personel untuk Selesaikan Ricuh di Pulau Rempang, Batam
“Insyaallah ini menjadi kado terbaik untuk masyarakat Rempang, pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi dalam penyelesaian ini,” kata Bahlil dalam video resmi, Rabu (20/9).
Lebih lanjut Bahlil berjanji akan memperjuangkan delapan warga Rempang yang penahanannya ditangguhkan. Ia mengupayakan agar kasus warga tersebut bisa dihentikan atau Surat Penghentian Penyidikan (SP3).
Ia mengatakan langkah itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah. Ia pun telah berkomunikasi dengan pihak kepolisian.
“Delapan orang yang kemarin ditangguhkan saya akan memperjuangkan insyaAllah SP3-kan,” kata Bahlil.
“Namun yang lainnya masih dalam proses lebih lanjut karena ada hal lain yang harus kita clear-kan,” imbuhnya.
Bahlil sebelumnya menegaskan investasi dari Xinyi Group di Rempang bakal tetap lanjut di tengah konflik.
Ia menyebut pabrik di Batam yang akan dibangun tersebut digadang-gadang menjadi pabrik kaca dan solar panel terbesar setelah China.
(Usamah)