Jaksa: Rafael Alun dan Istrinya Terima Gratifikasi Rp16,6 M

Penulis: Aak

rafael alun gratifikasi
Sidang dakwaan rafael Alun Trisambodo (Foto: Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Eks pejabat Dirjen Pajak (DJP) Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo bersama didakwa terima gratifikasi Rp 16,6 miliar oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Dakwaan itu disampaikan dalam sidang perdana dengan agenda dakwaan di Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Rafael Alun menerima gratifikasi itu tidak sendirian, melainkan dengan istrinya, Ernie Meike Torondek.

Untuk sementara, Ernie Meike Torondek menjadi salah seorang saksi dalam perkara penerimaan gratifikasi sebagai salah satu bentuk tindak pidana korupsi tersebut.

BACA JUGA: KPK: Kasus Rafael Alun Bisa jadi Preseden Penindakan Berbasis LHKPN

“Terdakwa bersama-sama dengan Ernie Meike Torondek secara bertahap sejak tanggal 15 Mei 2002 sampai dengan bulan Maret 2013 telah menerima gratifikasi berupa uang, seluruhnya sejumlah Rp16.644.806.137,” kata JPU KPK Wawan Yunarwanto, seperti dilansir Antara.

Jaksa KPK Wawan juga menerangkan alur penerimaan gratifikasi itu dari beberapa perusahaan sampai ke tangan Rafael Alun.

Rafael menerima gratifikasi melalui PT Artha Mega Ekadhana, PT Cubes Consulting, PT Cahaya Kalbar, dan PT Krisna Bali International Cargo.

Keempat perusahaan itu merupakan milik Rafael Alun Trisambodo sendiri bersama sang istri, Ernie Meike Torondek.

Di tubu perusahaan-perusahaan tersebut Ernie Meike Torondek menjabat komisaris sekaligus pemegang saham.

JPU memastikan bahwa perbuatan terdakwa Rafael Alun harus dianggap sebagai suap karena berhubungan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya sebagai pegawai negeri (ASN) pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan DJP Kemenkeu.

Rafael dan istrinya juga tidak melaporkan penerimaan harta gratifikasi tersebut ke KPK dalam batas waktu 30 hari, sehingga harus diproses hukum.

BACA JUGA: Soal Aset Mewah, Putri Rafael Alun Diperiksa!

Rafael disangkakan melanggar Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang  Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Euis Ida Wartiah Bimtek
Euis Ida Wartiah Ikuti Bimtek Anggota DPRD dari Golkar Seluruh Jawa Barat
Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
netizen brazil
Medsos Prabowo Dihujani Komentar Netizen Brazil soal Insiden Juliana, Pemerintah Diminta Jangan Diam!
Voucher EIGER
Sekarang Ada Gift Voucher EIGER dari PT Eigerindo MPI, Solusi Hadiah Praktis dan Terbaik untuk Memulai Petualangan!
gratifikasi setjen MPR
Dugaan Gratifikasi Rp 17 Miliar di Setjen MPR Terungkap! Enam Saksi Diperiksa
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital Melalui Program Rekrutmen Mitra Digital

4

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

5

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan
Headline
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.