BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi umat muslim, jadwal adzan magrib merupakan hal yang penting ketika ingin menjalankan ibadah puasa, terutama pada bulan Ramadan. Jadwal adzan magrib Ramadan 1446 H di Maluku Utara Kab. Kepulauan Sula bisa menjadi pengingat berbuka bagi masyarakat Maluku Utara dan sekitarnya.
Adzan magrib wilayah Maluku Utara Kab. Kepulauan dan sekitarnya, pada Senin (24/3/2025) pukul 18.27 WIT. Jadwal ini merujuk pada Bimas Islam Kemenag RI, selain itu ibadah selama bulan Ramadan tidak hanya berupa puasa sepanjang siang sejak fajar shadiq terbit hingga matahari terbenam, tapi juga juga dapat menambah ibadah di malam hari.
Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni” (H.R. Bukhari).
Saat malam tiba, banyak ibadah yang bisa dilakukan oleh umat Islam Maluku Utara selain shalat tarawih dan witir, kita bisa menambah tadarus Al-Qur’an, membaca zikir dan doa, serta shalat tahajud.
Ibadah sepanjang puasa Ramadhan yang tahun ini berlangsung pada Maret 2025, akan lebih berkah jika dijalani ketertiban. Termasuk di antaranya, tertib dalam waktu sahur dan jam buka puasa.
Jadwal Magrib Maluku Utara Ramadan di Tahun 2025
BACA JUGA:
Doa Ramadhan Ke 24
Dalam menjalankan bulan penuh berkah ini, ada baiknya umas islam, khusus nya masyarakat Lombok memperbanyak ibadah dan tidak lupa juga untuk selalu berdoa.
Berikut adalah doa yang bisa dibaca pada hari ke-24 Ramadan:
اللهم إني أسألك ما يرضيك وأعوذ بك مما يؤذيك وأسألك التوفيق لطاعتك وأعوذ بك من معصيتك
Allāhumma innī as’aluka mā yurḍīka, wa a‘ūdhu bika mimmā yu’dhīka, wa as’aluka at-tawfīqa liṭā‘atika, wa a‘ūdhu bika min ma‘ṣiyatika.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu apa yang membuat-Mu ridha, dan aku berlindung kepada-Mu dari sesuatu yang menyakiti-Mu. Aku juga memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan berlindung dari maksiat kepada-Mu.”
Semoga doa ini menjadi wasilah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah di bulan Ramadan.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam bulan Ramadan, ada beberapa keutamaan dalam malam lailatul qadar, yaitu:
1. Lebih Baik dari 1000 Bulan
Allah SWT berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
Melakukan ibadah pada malam hari melebihi keutamaan ibadah selama 1000 bulan (sekitar 83 tahun 4 bulan).
2. Malam Diturunkannya Al-Qur’an
Allah menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar sebagai petunjuk bagi manusia:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar.” (QS. Al-Qadr: 1)
3. Penuh Keberkahan
Allah menyebut malam ini sebagai malam yang penuh keberkahan:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.” (QS. Ad-Dukhan: 3)
Segala doa, ibadah, dan amal baik akan mendapat pahala yang berlipat ganda.
4. Para Malaikat Turun ke Bumi
Pada malam ini, para malaikat turun membawa rahmat dan keberkahan:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
“Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al-Qadr: 4)
5. Malam Kedamaian hingga Fajar
Lailatul Qadar dipenuhi dengan kedamaian hingga terbit fajar:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 5)
6. Dosa-Dosa Diampuni
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Bagaimana Mencari Lailatul Qadar?
Terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan, terutama malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan).
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat malam (qiyamul lail), membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Membaca doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Allāhumma innaka ‘afuwwun tuḥibbul-‘afwa fa‘fu ‘annī
(“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.”) (HR. Tirmidzi)
(Magang UKRI/Ajeng-Aak)