Jadwal Adzan Magrib Lombok Hari Ini 20 Maret 2025

Jadwal Adzan Magrib Lombok
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi umat muslim, jadwal adzan magrib merupakan hal yang penting ketika ingin menjalankan ibadah puasa, terutama pada bulan Ramadan. Jadwal adzan magrib Ramadan 1446 H di Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah bisa menjadi pengingat berbuka bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya.

Adzan magrib wilayah Lombok Tengah dan sekitarnya, pada Kamis (20/3/2025) pukul 18.32 WITA. Jadwal ini merujuk pada Bimas Islam Kemenag RI, selain itu ibadah selama bulan Ramadan tidak hanya berupa puasa sepanjang siang sejak fajar shadiq terbit hingga matahari terbenam, tapi juga juga dapat menambah ibadah di malam hari.

Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni” (H.R. Bukhari).

Saat malam tiba, banyak ibadah yang bisa dilakukan oleh umat Islam Lombok, selain shalat tarawih dan witir, kita bisa menambah tadarus Al-Qur’an, membaca zikir dan doa, serta shalat tahajud.

Ibadah sepanjang puasa Ramadhan yang tahun ini berlangsung pada Maret 2025, akan lebih berkah jika dijalani ketertiban. Termasuk di antaranya, tertib dalam waktu sahur dan jam buka puasa.

Jadwal Magrib Lombok Ramadan di Tahun 2025

 

BACA JUGA:

Simak, Cara Mengatasi Demensia Saat Puasa!

10 Tahun Jualan Takjil Ramadan, Epy Kusnandar dan Karina Pernah Dituduh Pakai Penglaris

Doa Ramadhan Ke 20

Dalam menjalankan bulan penuh berkah ini, ada baiknya umas islam, khusus nya masyarakat Lombok memperbanyak ibadah dan tidak lupa juga untuk selalu berdoa.

Berikut adalah doa yang bisa dibaca pada hari ke-20 Ramadhan:

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِي فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَأَغْلِقْ عَنِّي فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَوَفِّقْنِي فِيْهِ لِتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Allâhummaftah lî fîhi abwâbal-jinâni wa aghliq ‘annî fîhi abwâban-nîrâni wa waffiqnî fîhi litilâwatil-qur’âni yâ munzilas-sakînati fî qulûbil-mu’minîn.

Artinya:
“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu surga pada hari ini, dan tutuplah bagiku pintu-pintu neraka. Berilah aku taufik untuk membaca Al-Qur’an, wahai Dzat yang menurunkan ketenangan dalam hati orang-orang yang beriman.”

Keunikan Ramadan di Lombok

Ramadan di Lombok bukan hanya tentang ibadah puasa, tetapi juga kaya akan tradisi dan budaya yang khas. Masyarakat Sasak, sebagai suku asli Lombok, memiliki cara tersendiri dalam menyambut dan menjalani bulan suci ini. Berikut beberapa keunikan Ramadan di Lombok:

1. Tradisi Masyarakat saat Berbuka dan Sahur

Masyarakat Lombok sering mengadakan berbuka puasa atau “buka bersama” secara berkelompok, baik di masjid maupun di rumah-rumah warga.

Salah satu tradisi unik adalah “Megibung”, yaitu makan bersama dalam satu nampan besar yang mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan.

Tradisi ini diwarisi dari Kerajaan Karangasem di Bali dan masih lestari hingga kini.

Sedangkan saat sahur, beberapa daerah di Lombok memiliki kebiasaan membangunkan warga dengan tabuhan bedug atau kentongan, terutama di desa-desa yang masih kental dengan nilai tradisionalnya.

Hal ini dilakukan oleh para remaja atau masyarakat setempat sebagai bagian dari menjaga semangat ibadah puasa.

2. Makanan Khas yang Sering Dikonsumsi saat Ramadan

Lombok memiliki berbagai makanan khas yang selalu hadir di bulan Ramadan. Masyarakat Lombok sering menyajikan Poteng Jaje Tujak, makanan manis berbahan dasar ketan dengan tape singkong, saat berbuka puasa.

Mereka juga memasak Ares, sayur khas yang terbuat dari batang pisang muda dengan santan dan daging ayam atau sapi.

Selain itu, mereka menghidangkan Sate Rembiga, sate daging sapi yang gurih dan pedas, sebagai menu berbuka. Beberuk Terong, lalapan segar dan pedas khas Lombok, juga sering mereka santap sebagai pelengkap hidangan berbuka.

3. Kegiatan Ibadah yang Populer

Selain melaksanakan salat tarawih di masjid-masjid, masyarakat Lombok juga mengadakan beberapa kegiatan ibadah khas saat Ramadan, seperti:

  • Nuzulul Quran di Masjid Bayan Beleq, sebuah acara keagamaan di salah satu masjid tertua di Lombok yang menjadi daya tarik wisata religi.
  • Tradisi Maleman, yaitu memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadan. Masyarakat biasanya mengadakan doa bersama dan tadarus Al-Qur’an di masjid atau surau kecil.
  • Perayaan Idul Fitri dengan Lebaran Topat, yaitu tradisi seminggu setelah Idul Fitri di mana masyarakat Lombok, khususnya suku Sasak, merayakan dengan makan ketupat dan ziarah ke makam para wali atau leluhur.

Tradisi-tradisi ini menjadikan Ramadan di Lombok penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan nilai-nilai spiritual yang mendalam.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga budaya dan mempererat tali silaturahmi.

 

(Magang UKRI/Ajeng/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kompetini NTU
Pretasi Gemilang! ITN Malang Tembus 7 Besar Dunia pada Kompetisi Desain Jembatan NTU Singapura 2025
Ariel Tatum
Ariel Tatum Bangun Chemistry Lewat "Date" Bareng Chicco Jerikho
Celine Evangelista Kartini
Celine Evangelista Tampil Tanpa Hijab di Hari Kartini
Perceraian Paula
Hotman Paris Angkat Suara Soal Perceraian Paula Verhoeven dengan Baim Wong
TNI bangun pengairan
TNI AD akan Bangun 11.000 Titik Pengairan untuk 500 Hektar Sawah
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Driver Ojol Grab Bakal Gelar Demo, Ini Alasannya!

4

Kata-kata Broadcast Promosi Hewan Kurban, Paling Efektif!

5

Nubuat Berusia 900 Tahun Ramalkan Pengganti Paus Fransiskus hingga Hari Kiamat
Headline
mobil dpr terbakar
Garasi Eks Anggota DPR Hangus Terbakar, 7 Mobil Mewah Harus Direlakan!
bentrok sukahaji
Bentrok Sukahaji, Wali Kota Bandung Minta Semua Pihak Tempuh Jalan Musyawarah
Barcelona
Link Live Streaming Barcelona vs Real Mallorca Selain Yalla Shoot
Manchester City
Link Live Streaming Manchester City vs Aston Villa Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.