ITB Bahas Sikap terhadap RUU Pertambangan: Peluang atau Tantangan bagi Perguruan Tinggi?

Editor: Vini

ITB Diskusi RUU
(dok. ITB)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Institut Teknologi Bandung (ITB) gelar diskusi membahas sikap institusi terhadap RUU Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 mengenai Pertambangan dan Batubara, khususnya terkait pemberian izin usaha pertambangan (IUP) kepada institusi pendidikan. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (31/1/2025) di Aula Gedung Energi, ITB Kampus Ganesha.

Diskusi tersebut bertujuan untuk menilai dampak kebijakan ini serta menetapkan posisi resmi ITB. Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., turut hadir bersama para dekan dari berbagai fakultas/sekolah dan jajaran pimpinan ITB.

Para peserta membahas berbagai aspek pengelolaan tambang oleh perguruan tinggi, mulai dari proses perizinan, tantangan teknis, hingga implikasi ekonomi dan lingkungan. Berikut beberapa poin penting yang mengemuka dalam diskusi:

1. Proses Perizinan yang Kompleks

Mengurus izin usaha pertambangan memerlukan tahapan panjang, mulai dari eksplorasi hingga produksi, yang membutuhkan kesiapan administratif dan teknis.

2. Investasi Besar dalam Pengelolaan Tambang

Membangun fasilitas pertambangan memerlukan modal signifikan, terutama dalam pengolahan mineral.

3. Tingginya Risiko dalam Kegiatan Pertambangan

Industri tambang menghadapi berbagai risiko, mulai dari kondisi geologi yang tidak pasti hingga fluktuasi harga komoditas global.

4. Pentingnya Kolaborasi Multidisiplin

Pengelolaan tambang membutuhkan kerja sama lintas bidang, melibatkan teknik pertambangan, metalurgi, lingkungan, serta ekonomi.

5. Persaingan dalam Akses Sumber Daya

Perguruan tinggi harus bersaing dengan perusahaan swasta untuk mendapatkan akses ke sumber daya mineral yang terbatas.

Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB, Prof. Ir. Ridho Kresna Wattimena, M.T., Ph.D., sebelumnya telah menyampaikan perspektif akademik ITB dalam pertemuan dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. Hasil pembahasan tersebut kemudian dikaji lebih lanjut bersama dekan, kaprodi, dan pimpinan ITB.

Dari diskusi ini, terungkap bahwa dampak regulasi tidak hanya terbatas pada program studi tertentu, tetapi juga melibatkan berbagai disiplin ilmu. Guru Besar Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi FTTM ITB, Prof. Dr. E. Syafrizal, S.T, M.T., menyoroti peluang besar bagi ITB jika memperoleh konsesi tambang.

“Teaching Factory bisa menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa dan masyarakat dalam memahami praktik pertambangan yang berkelanjutan. Namun, jika terjadi dinamika di lapangan, nama ITB juga bisa terkena dampaknya,” ujar Prof. Syafrizal, menurut laman resmi ITB, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, ITB perlu mempertimbangkan aspek teknis dan non-teknis dalam mendukung RUU ini. Dosen dan tenaga pengajar juga harus tetap menjalankan tugas utama mereka dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tanpa terganggu oleh keterlibatan dalam izin usaha pertambangan.

Sementara itu, Rektor ITB menegaskan pentingnya pengambilan keputusan yang bijak dalam pengelolaan tambang. Ia mengajak sivitas akademika ITB untuk aktif memberikan masukan dan solusi.

Selain itu, ia menekankan penguatan kapasitas sumber daya manusia sangat penting agar perguruan tinggi mampu mengelola pertambangan secara profesional.

Diskusi ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi perlu mempersiapkan diri secara matang jika ingin mengelola tambang. Berbagai aspek, mulai dari teknis, finansial, hingga lingkungan, harus diperhitungkan. Kolaborasi lintas disiplin juga menjadi faktor kunci dalam memastikan keberhasilan pengelolaan tambang.

BACA JUGA: Jembatan Kreativitas Teknologi, FTM ITB Gelar Pameran Poster dan Produk

Hasil diskusi ini akan dirumuskan menjadi rekomendasi resmi yang akan disampaikan kepada pihak terkait. Keputusan ITB diharapkan dapat menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lain dalam menyikapi regulasi ini.

 

(Virdiya/Budis)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia
Kabar Penutupan Selat Hormuz Buat Harga Minyak Dunia Naik, Tertinggi Sejak Januari
honda step wgn
Honda STEP WGN e:HEV Siap Pamer di GIIAS 2025, Nissan Serena Wajib Waspada!
Wuling Bingo s
Wuling Pamerkan Desain Bingo S, Harga Tak Kuras Kantong!
CHERY C5
Chery Siapkan C5 Gantikan Omoda 5, Apa Bedanya?
anak siksa ibu
Pengakuan Ibu Usai Disiksa Anak, Tak Dituruti Uang Rp 30 Ribu Berbuah Memar!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

3

PLN Majalaya Kota Gelar Program Pemasaran Keliling di Kecamatan Paseh, Jangkau 51 Pelanggan Baru

4

Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!

5

Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Headline
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
marc_marquez-SvUt_large
Dominasi Ducati di Mugello, Marc Marquez Kian Tak Terbendung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.