JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Israel sedang dilanda bencana alam yang luar biasa, berupa kebakaran hutan dan badai pasir. Badai pasir dahsyat melanda wilayah selatan negara itu, tepat ketika angin kencang memperburuk kebakaran hutan besar-besaran yang melanda kawasan antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Perpaduan dua elemen alam yang ekstrem, yakni api dan pasir, menjadi perhatian dunia, terutama setelah cuplikan rekaman dari kota gurun Beersheba di Negev viral di berbagai platform media sosial.
Situasi tak kondusif itu, dibagikan oleh akun X @AdameMedia (sebelumnya Twitter) memperlihatkan badai pasir raksasa perlahan menelan kota. Video itu pun, lantsa menyulut ribuan komentar dari netizen global yang memaknai peristiwa ini sebagai lebih dari sekadar fenomena alam biasa.
Memuat AA, Channel 12 Israel juga memperlihatkan tayangan dari pangkalan militer Shivta yang menunjukkan para tentara kewalahan menutup gerbang pangkalan akibat hembusan angin dan debu yang menyapu dengan kekuatan penuh.
“Beginilah penampakan Pangkalan Shivta malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” ujar laporan itu.
Sementara itu, tim pemadam kebakaran berpacu dengan waktu mengendalikan si jago merah yang melahap hutan-hutan kering di wilayah perbukitan Yerusalem.
BACA JUGA:
MUI Tanyakan Kebijakan Prabowo Evakuasi 1000 Warga Gaza, Singgung Akal Bulus Israel!
Konsultasikan Dukungan Kemanusian Palestina, Menlu Tegaskan Pemerintah Tolak Relokasi Warga Gaza
Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, menggambarkan situasinya sebagai salah satu kebakaran terbesar dalam sejarah Israel. Angin kencang mempercepat penyebaran api, dan suhu tinggi membuat vegetasi menjadi bahan bakar sempurna.
Pemerintah Israel telah mengerahkan 163 tim pemadam kebakaran, 12 pesawat, dan bantuan militer untuk memadamkan api.
Setidaknya 23 individu dirawat karena cedera, termasuk 17 petugas pemadam kebakaran. Meskipun kondisi sedikit membaik dengan berkurangnya angin dan hujan ringan, skala kebakaran tetap belum terkendali, menurut pejabat darurat.
Kebakaran ini juga mengganggu perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang ke-77, dengan pembatalan beberapa acara penting, termasuk upacara penyalaan obor utama. Selain itu, kebakaran menyebabkan kerusakan signifikan pada lahan pertanian, termasuk kebun anggur dan pohon zaitun, serta memaksa evakuasi ribuan warga dari beberapa komunitas.
Israel telah meminta bantuan internasional, dan pesawat dari lima negara Eropa diperkirakan akan tiba untuk membantu pemadaman. Presiden Isaac Herzog mengaitkan kebakaran ini dengan krisis iklim yang lebih luas dan menyerukan persatuan nasional di tengah ketegangan politik yang sedang berlangsung.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menduga kebakaran ini mungkin akibat pembakaran sengaja, meskipun belum ada bukti yang diberikan.
Bencana ini menjadi pengingat akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata, dengan suhu ekstrem dan kondisi kering yang meningkatkan risiko kebakaran hutan.
(Saepul)