BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 2,7 mengguncang wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Minggu (29/6/2025) pagi. Belum lama ini Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyelenggarakan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi.
“Gempa!!! Gempa!!” teriak warga dan petugas gabungan dalam suasana tegang saat simulasi penanganan bencana gempa bumi di Kota Cimahi, pada Kamis (22/5/2025).
Kegiatan tersebut digelar Pemerintah Kota Cimahi melalui BPBD dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025.
Simulasi yang berlangsung di Gedung Cimahi Techno Park ini menjadi puncak dari serangkaian acara selama tiga hari dengan mengusung tema “Siap untuk Selamat, Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini.”
“Wargi Cimahi, mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan selalu siap siaga menghadapi ancaman bencana, dengan semangat ‘Siap Untuk SELAMAT!’,” dalam unggahan sosialisasi melalui akun Instagram BPBD Kota Cimahi.
Latihan gabungan ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dan instansi terkait dalam menghadapi potensi bencana, khususnya gempa bumi mengingat Kota Cimahi berada di wilayah rawan aktivitas Sesar Lembang.
BACA JUGA
Gempa Cimahi
Gempa M2,7 mengguncang wilayah Kota Cimahi, yang dipicu aktivitas sesar Lembang, di mana pusat gempa terletak di darat sekitar 14 kilometer timur laut Kota Cimahi dengan kedalaman 6 kilometer.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa yang terjadi pukul 08.49 WIB ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang.
Getaran dilaporkan dirasakan di wilayah Lembang dengan intensitas II-III pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI).
“Artinya, getaran dirasakan oleh sejumlah orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI, guncangan terasa nyata di dalam rumah, seperti getaran truk berat yang melintas,” terang Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Dr. Hartanto, mengutip siaran resminya.
Hingga pukul 09.05 WIB, BMKG menyatakan belum ada laporan kerusakan bangunan maupun gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak resmi.
Ia meminta masyarakat untuk memastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi BMKG, baik melalui media sosial @infoBMKG, website BMKG, atau aplikasi mobile ‘infobmkg’.
BMKG terus memantau perkembangan terkait aktivitas gempa dan akan memberikan pembaruan informasi jika diperlukan.
(Aak)
