BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Industri hiburan Indonesia tak bisa lepas dari nama besar Warkop DKI, grup lawak legendaris yang terdiri dari Dono, Kasino, dan Indro. Meski dua sahabatnya telah tiada, Indro tetap menjaga ikatan kuat dengan keluarga mereka, terutama anak-anak mendiang Dono dan Kasino. Ia mengungkapkan janji yang pernah ia ucapkan kepada Dono sebelum sahabatnya itu menghembuskan napas terakhir.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Ferry Maryadi Channel, Indro mengenang momen terakhirnya dengan Dono. Ia mengungkapkan bahwa beberapa jam sebelum kepergian Dono, ia berjanji untuk menjaga anak-anak sahabatnya layaknya anak kandungnya sendiri.
Janji tersebut ia ucapkan bukan karena meragukan kemampuan keluarga Dono, tetapi lebih sebagai bentuk cinta dan tanggung jawab moral.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, gue tahu bener keluarga lo hebat, enggak mungkin anak ini terlantar. Keluarga istrinya bekas diplomat,” kata Indro.
“Tapi gue janji, anak gue sekolah, anak lo juga sekolah. Anak gue makan, anak lo makan dengan porsi yang sama,” sambungnya.
Sebagai seorang ayah, Indro memahami kecemasan Dono mengenai masa depan anak-anaknya. Ia tahu bahwa kepergian Dono membawa kekhawatiran besar bagi sang sahabat mengenai siapa yang akan membimbing dan menjaga anak-anaknya.
Oleh karena itu, janji tersebut bukan sekadar ucapan, melainkan bentuk nyata dari persahabatan mereka yang telah terjalin selama puluhan tahun.
BACA JUGA:
Indro Warkop Kritik Keras Vonis Ringan Kasus Korupsi Rp300 Triliun!
Warkop Medan di Jakarta Resmi Buka Cabang ke-3 di Bintara
Kelegaan Indro
Kini, melihat anak-anak Dono dan Kasino telah tumbuh dewasa, memiliki kehidupan dan karier masing-masing, Indro merasa lega dan bangga. Beban moral yang dulu ia rasakan pun berkurang seiring dengan keberhasilan mereka meniti jalan hidup sendiri.
“Sekarang anak-anak mereka sudah menikah, sudah punya pekerjaan yang baik. Jadi, sekarang gue bisa lebih santai dalam mencari rezeki,” ujar Indro.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini, fokus utamanya tetap pada dunia hiburan, tanpa perlu memikirkan bisnis lain.
Kedekatan Indro dengan anak-anak sahabatnya terlihat nyata dalam interaksinya dengan Satrio Sarwo Trengginas, putra bungsu Dono. Saat Dono berpulang, Satrio masih berusia delapan tahun, dan sejak saat itu, Indro selalu memberikan perhatian khusus padanya.
“Dia paling kecil, paling manja, enggak banyak ngomong. Orangnya pendiam banget,” ungkap Indro saat mengenang sosok Satrio.
Bukan hanya menjadi sosok ayah kedua bagi anak-anak sahabatnya, Indro juga terus memperjuangkan hak kekayaan intelektual Warkop DKI. Baginya, Warkop DKI bukan sekadar grup lawak, tetapi juga warisan budaya yang harus dilestarikan dengan penuh tanggung jawab.
(Hafidah Rismayanti/Usk)
