BANDUNG,TM.ID: Bagi sebagian orang, memiliki tubuh ideal adalah sebuah keharusan. Namun, terkadang untuk menjadikan tubuh ideal yang diidamkan perlu proses dan perjuangan. Bahkan, ada orang yang rela mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Baik itu yang ingin badannya kurus atau sebaliknya ingin mempunyai badan berisi atau gemuk.
Anda mungkin pernah melihat seseorang yang hobi makan banyak, tapi tetap kurus tidak gemuk. Ini bisa menunjukkan bahwa mereka mempunyai metabolisme yang cepat. Namun, ada pula kondisi medis tertentu yang membuat berat badan tidak juga bertambah walau sudah banyak makan.
BACA JUGA: Penyakit GERD Minggat Hanya dengan Resep dr Zaidul Akbar Ini
Menurut pakar herbal dr Zaidul Akbar, kenapa ada sebagian orang yang makannya banyak tapi berat badannya tidak bertambah atau gemuk. Masalahnya terletak pada hormon dalam tubuh. Pertumbuhan hormon yang tidak seimbang menjadikan penyerapan nutrisi makanan tidak normal.
“Kenapa orang makan banyak tapi gak gemuk-gemuk masalahnya ada dihormon.Perbaiki dulu hormonnya biar bisa seimbang,”kata dr Zaidul Akbar melansir kanal Youtube Sobat Herbal, Kamis ( 21/12/2023).
dr Zaidul Akbar juga menyatakan, cara pengobatan untuk yang ingin menambah berat badan atau gemuk bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak dan lemak yang baik bagi tubuh.
“Cara pengobatannya gimana, perbaiki hormonnya dengan cara kasih dia minyak. Saya sarankan dia makan minyak
dan lemak yang baik selama sebulan seperti minyak zaitun dan alpukat itu lemak yang baik dan kurangi karbohidrat,” terang dr Zaidul Akbar.
Selain upaya tersebut, lanjut dr Zaidul Akbar seseorang yang ingin menambah berat badan atau gemuk harus rutin melakukan aktivitas fisik untuk merangsang hormo-hormon di dalam tubuhnya menjadi seimbang.
“Dan harus latihan beban.Seperti, push up dan streching karena itu akan menstimulus growth hormon dan akan meniadakan sel-sel yang rusak. Gerakan itu ada di dalam shalat karena shalat adalah gerakan streching dan rileks yang paling baik,” pungkas dr Zaidul Akbar.
(Budis)