JAKARTA,TM.ID: Secara tegas Indonesia meminta kepada Israel agar berhenti melakukan penyerang ke fasilitas sipil yang ada di wilayah Gaza. Israel jangan lagi menyerang rumah sakit, masjid sampai gereja.
Israel diminta harus mematuhi hukum humaniter internasional.
“Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan di dalam perang pun ada hukumnya,” begitu kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Senin (6/11/2023).
Soal Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan kalau tempat itu sampai sekarang masih beroperasi, untuk merawat para korban konflik Israel-Palestina, meski pasokan bahan bakar menipis.
BACA JUGA: Waspada Penipuan, Ini Platform Donasi Online Terpercaya untuk Palestina
Kementerian Luar Negeri masih terus melakukan komunikasi dengan tiga relawan MER-C di rumah sakit tersebut. Mereka adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al Ayubi. Hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka.
Mereka bertiga itu sudah memilih tetap tinggal di Gaza, untuk melanjutkan kerja kemanusiaan mereka.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza dinilai jadi harapan satu-satunya bagi warga Palestina yang ada di wilayah Gaza utara, ketika meningkatnya serangan Israel ke daerah kantong Palestina tersebut. Daerah it uterus dibombardir tanpa henti, pasca Hamas melakukan serangan kepada Israel di tanggal 7 Oktober 2023.
Tapi sekarang Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengalami krisis energi, karena tidak adanya aliran listrik.
Saat ini rumah sakit itu hanya mengandalkan dua generator, supaya tetap beroperasi. Namun sayang , satu dari dua generator dilaporkan rusak. Sementara satu generator yang masih berfungsi mengalami kendala pasokan bahan bakar yang terbatas.
BACA JUGA: Viral! Batal Beli McDonald’s Gegara Inget Serangan Israel ke Palestina
Hal itu terjadi karena Israel melakukan blokade yang berakibat pasokan tidak bisa masuk ke jalur Gaza.
Dilaporkan juga sudah lebih dari 2.000 pengungsi yang ada di Rumah Sakit Indonesia.