Iket Sunda Lebih dari Sekadar Aksesoris, Ini Simbol Filosofi Hidup

Penulis: Aak

Filosofi Iket Sunda
(Blog Urang Sunda)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Selembar kain berbentuk bujur sangkar yang biasa diikatkan di kepala ini ternyata menyimpan makna mendalam dalam budaya Sunda. Inilah Iket Sunda, yang ternyata bukan sekedar aksesoris kepala belaka, tetapi mengandung filosofi mendalam.

Adapun, berdarakan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 260/M/2017 tentang Penetapan Warisan Budaya Tak benda Indonesia tahun 2017, Iket Sunda dari Provinsi Jawa Barat termasuk pada domain kemahiran dan kerajinan tradisional, telah ditetapkan sebagai Warisan Tak Benda Indonesia tahun 2017.

Mengutip unggahan Instagram Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX (BPK IX), Iket Sunda atau yang sering disebut totopong, bukan sekadar pelengkap busana tradisional pria Sunda, melainkan simbol filosofi hidup masyarakat Sunda yang sarat nilai-nilai luhur.

Secara harfiah, ‘Iket’ dalam bahasa Sunda berarti ‘ikat’ atau ‘ikatan’. Namun maknanya jauh lebih dalam dari sekadar pengertian fisik.

Iket melambangkan sauyunan atau kebersamaan dalam satu kesatuan hidup. Filosofi ini digambarkan seperti lidi yang ketika disatukan dalam ikatan akan menjadi sapu yang kuat untuk membersihkan segala sesuatu.

Bentuk iket yang memiliki empat sisi dengan satu persegi di tengah (Opat Kalima Pancer) merepresentasikan unsur-unsur alam dan jati diri manusia: api, air, angin, dan tanah.

Setiap unsur ini membawa pesan moral yang dalam:

  • Api mengingatkan untuk mengendalikan amarah
  • Air mengajarkan kerendahan hati
  • Udara memberi pelajaran untuk selalu memberikan kesejukan
  • Tanah mengingatkan asal penciptaan manusia

BACA JUGA

Profil Puspa Karima, Grup Musik Tradisi Sunda Asal Sumedang yang Berkiprah Sampai Mancanegara

Misteri Pendekar Silat Cimande: Jejak Abah Khaer yang Tak Terungkap

Dalam perspektif Islam, iket juga dimaknai sebagai pengingat hubungan manusia dengan Sang Pencipta (hablum minallah).

Nilai-nilai inilah yang membuat iket Sunda tidak sekadar menjadi bagian dari busana tradisional, tetapi juga simbol identitas budaya yang harus dilestarikan.

Sebaiknya masyarakat lebih mengenali serta menghargai Iket Sunda bukan hanya sebagai aksesoris, tetapi sebagai simbol identitas dan kekayaan budaya. Sebab, menggunakan iket Sunda adalah cara mempertahankan warisan leluhur yang penuh makna.

“Yuk, kita pakai Iket Sunda!”

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Alumni Unpas
Menang di Sony World Photography Awards 2025, Alumni Unpas Harumkan Nama Indonesia
Energi Angin Lepas Pantai
Kembangkan Energi Terbarukan, Indonesia Incar Pemanfaatan Angin Lepas Pantai
Pelajar Indramayu
Pelajar Indramayu Terpilih Masuk Paskibraka Jabar
Wali kota cimahi
Cimahi Tanpa Pungli, Wali Kota Jamin Kesetaraan Akses Pendidikan
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Cost Leadership

5

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung
Headline
PeduliLindungi Diretas Akun Judol
PeduliLindungi Diretas Akun Judol, Pemerintah Kecolongan Lagi!
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.