Iket Sunda Lebih dari Sekadar Aksesoris, Ini Simbol Filosofi Hidup

Penulis: Aak

Filosofi Iket Sunda
(Blog Urang Sunda)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Selembar kain berbentuk bujur sangkar yang biasa diikatkan di kepala ini ternyata menyimpan makna mendalam dalam budaya Sunda. Inilah Iket Sunda, yang ternyata bukan sekedar aksesoris kepala belaka, tetapi mengandung filosofi mendalam.

Adapun, berdarakan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 260/M/2017 tentang Penetapan Warisan Budaya Tak benda Indonesia tahun 2017, Iket Sunda dari Provinsi Jawa Barat termasuk pada domain kemahiran dan kerajinan tradisional, telah ditetapkan sebagai Warisan Tak Benda Indonesia tahun 2017.

Mengutip unggahan Instagram Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX (BPK IX), Iket Sunda atau yang sering disebut totopong, bukan sekadar pelengkap busana tradisional pria Sunda, melainkan simbol filosofi hidup masyarakat Sunda yang sarat nilai-nilai luhur.

Secara harfiah, ‘Iket’ dalam bahasa Sunda berarti ‘ikat’ atau ‘ikatan’. Namun maknanya jauh lebih dalam dari sekadar pengertian fisik.

Iket melambangkan sauyunan atau kebersamaan dalam satu kesatuan hidup. Filosofi ini digambarkan seperti lidi yang ketika disatukan dalam ikatan akan menjadi sapu yang kuat untuk membersihkan segala sesuatu.

Bentuk iket yang memiliki empat sisi dengan satu persegi di tengah (Opat Kalima Pancer) merepresentasikan unsur-unsur alam dan jati diri manusia: api, air, angin, dan tanah.

Setiap unsur ini membawa pesan moral yang dalam:

  • Api mengingatkan untuk mengendalikan amarah
  • Air mengajarkan kerendahan hati
  • Udara memberi pelajaran untuk selalu memberikan kesejukan
  • Tanah mengingatkan asal penciptaan manusia

BACA JUGA

Profil Puspa Karima, Grup Musik Tradisi Sunda Asal Sumedang yang Berkiprah Sampai Mancanegara

Misteri Pendekar Silat Cimande: Jejak Abah Khaer yang Tak Terungkap

Dalam perspektif Islam, iket juga dimaknai sebagai pengingat hubungan manusia dengan Sang Pencipta (hablum minallah).

Nilai-nilai inilah yang membuat iket Sunda tidak sekadar menjadi bagian dari busana tradisional, tetapi juga simbol identitas budaya yang harus dilestarikan.

Sebaiknya masyarakat lebih mengenali serta menghargai Iket Sunda bukan hanya sebagai aksesoris, tetapi sebagai simbol identitas dan kekayaan budaya. Sebab, menggunakan iket Sunda adalah cara mempertahankan warisan leluhur yang penuh makna.

“Yuk, kita pakai Iket Sunda!”

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hyundai palisade hybrid
Hyundai Palisade Terbaru Resmi di Indonesia, Cuma Hybrid Tak Ada Pilihan Mesin Bensin dan Diesel?
hp tidak bisa whatsapp
Daftar HP Tidak Bisa WhatsApp Lagi, Android Paling Banyak Mantan Flagship Samsung!
Gempa sesar Lembang
Gempa Sesar Lembang Mengancam, Ini Dampaknya!
Pernikahan Al Ghazali
Maia Estianty Unggah Video Haru Jelang Pernikahan Al Ghazali
Gas Alam Cair Terapung
Indonesia Akan Miliki Fasilitas Gas Alam Cair Terapung Terbesar ke-9 Dunia
Berita Lainnya

1

Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Sinden

2

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

3

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Hongkong AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

4

Quantum AI dan Perang Data: Dunia Dikuasai Algoritma Bagaimana dengan Manusia?

5

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia
Headline
guru sekolah rakyat
Pemerintah Butuh 1.554 Guru Sekolah Rakyat, Bakal Diangkat Jadi ASN!
BSU 2025-4
BSU 2025 Kapan Cair? Ini Bocoran Waktunya!
Dana Hibah Diselewengkan, Empat Orang Ditetapkan Tersangka
Dana Hibah Diselewengkan, Empat Orang Ditetapkan jadi Tersangka
BSU 2025-3
Ini Notifikasi Tanda Mendapatkan BSU 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.