Hukuman Iga Swiatek Soal Doping Tuai Kritikan Sesama Petenis

Penulis: Budi

miami open
Iga Swiatek. (web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Mantan petenis peringkat satu dunia, Iga Swiatek, menghadapi larangan bertanding selama satu bulan setelah dinyatakan positif dalam kasus doping.

Hasil tes menunjukkan adanya kontaminasi pada pil tidur tanpa resep yang dikonsumsi Swiatek, dan ia berhasil membuktikan klaim tersebut bersama Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Namun, keputusan itu menuai kontroversi di kalangan petenis lain.

Swiatek mendapat hukuman yang relatif ringan dibandingkan beberapa kasus serupa sebelumnya. Sebagai contoh, Maria Sharapova pernah dilarang bertanding selama 15 bulan akibat doping, sementara Simona Halep harus menjalani larangan bertanding sembilan bulan setelah melalui proses banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Swiatek mengajukan banding dalam waktu 10 hari dan mendapatkan pengurangan larangan bertanding. Akan tetapi, alasan yang berbeda dari pihak Swiatek untuk mundur dari turnamen selama masa skorsing, seperti perubahan pelatih, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi sistem pengawasan doping.

Banyak petenis menilai hukuman Swiatek tidak sebanding dengan kasus lainnya. Tara Moore, yang pernah menerima skorsing 19 bulan karena kasus kontaminasi serupa, mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial.

“Saya menghabiskan 19 bulan untuk skorsing. Kasus saya juga kontaminasi, tetapi ITIA mengajukan banding. Mengapa tidak ada penyelidikan serius atas sistem yang mengatur kita?” tulis Moore.

BACA JUGA: Aryna Sabalenka Rebut Posisi Nomor Satu Dunia dari Swiatek

Petenis lain, seperti Nick Kyrgios dan Denis Shapovalov, turut mengkritisi hukuman ringan Swiatek. Kyrgios menyindir, “Sekarang kita bisa menggunakan alasan ‘tidak tahu’ untuk lolos dari kasus doping.” Sementara itu, Shapovalov menyatakan ketidakpuasannya terhadap ketidakadilan dalam penerapan aturan.

“Ini tidak adil untuk petenis seperti Halep dan lainnya yang harus menjalani larangan bertanding panjang untuk kasus serupa. Mikael Ymer bahkan tidak pernah terbukti positif tetapi tetap dilarang bertanding,” ujar Shapovalov.

Benjamin Lock, petenis peringkat 337 dunia, juga memberikan komentar pedas.

“Satu bulan larangan bertanding. Ini bahkan terdengar seperti lelucon April fools day. Dua petenis peringkat 1 dunia gagal tes doping pada musim yang sama, itu hal yang gila,” ungkapnya.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
1301382_720
Fabio Quartararo Akui Masa Depan Bersama Yamaha Tak Pasti
Erwin Sebutkan Beberapa Solusi Atasi Sampah di Kota Bandung
Erwin Sebutkan Beberapa Solusi Atasi Sampah di Kota Bandung
Harga Emas Antam Hari Ini setelah Naik Turun Sepekan Stabil
Harga Emas Antam Hari Ini setelah Naik Turun Sepekan Stabil
prambors delta fm dijual
Demi Bayar Gaji Karyawan Prambors dan Delta FM Jual Gedung
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Dipastikan Dapat Santunan
Berita Lainnya

1

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

2

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

3

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa

4

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

5

Strategi Diversifikasi Produk
Headline
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
PSG
PSG Juara Liga Champions Musim 2024-2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.